Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Trenggono Jajaki Kerja Sama Perikanan dengan Kota Maritim Tiongkok

Kunjungan dilakukan Menteri Trenggono ke Fuzhou dalam rangka kerja sama Two Countries Twin Park antara Pemerintah Indonesia dengan RRT

Editor: Content Writer
zoom-in Menteri Trenggono Jajaki Kerja Sama Perikanan dengan Kota Maritim Tiongkok
Istimewa
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu Mr. Lin Bao Jin Anggota Komite Tetap Komite Provinsi Fujian Partai Komunis China (CPC) yang juga Sekretaris Komite CPC Fuzhou, dalam kunjungan kerjanya di kota maritim Fuzhou, Provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok, Jumat (26/5/2023). Kunjungan kerja Menteri Trenggono di Negeri Tirai Bambu dalam rangka kerja sama Two Countries Twin Park antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah RRT, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono tengah menjajaki potensi kerja sama di sektor perikanan dengan pemerintah Kota Fuzhou, Republik Rakyat Tiongkok.

Fuzhou merupakan Ibu Kota Provinsi Fujian dan dijuluki sebagai Kota Maritim lantaran letak wilayahnya dan perkembangan industri kelautannya yang sangat pesat.

"Pagi tadi kami sempat meninjau beberapa industri perikanan di Fuzhou dan kami memandang Indonesia bisa bekerja sama dan ada banyak produk perikanan Indonesia yang bisa diekspor ke Fuzhou," ungkap Menteri Trenggono saat bertemu Anggota Komite Tetap Partai Komunis China (CPC) Provinsi Fujian yang juga Sekretaris Komite CPC Fuzhou, Lin Bao Jin di Fuzhou, Jumat (26/5/2023).

Kunjungan Menteri Trenggono ke Fuzhou dalam rangka kerja sama Two Countries Twin Park antara Pemerintah Indonesia dengan RRT, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Menteri Trenggono juga bertemu dengan Walikota Pemerintah Rakyat Kota Fuzhou Mr Wu Xiande, serta sejumlah pelaku industri perikanan.

RRT termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai USD1,12 miliar atau meningkat 26,29 persen dari tahun 2021. Produk perikanan utama ekspor mencakup udang, cumi sotong gurita, rumput laut, serta rajungan kepiting.

Selain potensi kerja sama perdagangan, Menteri Trenggono menawarkan kerja sama di bidang lain seperti perikanan budidaya, tangkap, hingga industri pengolahan untuk dapat dikembangkan di Indonesia.

"Indonesia juga memiliki sumberdaya perikanan tangkap dan budidaya yang besar, didukung teluk yang menarik dan pesisir yang luas. Tata kelola perikanan Indonesia juga mengedepankan prinsip ekonomi biru yang mengutamakan keberlanjutan," paparnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu Lin Bao Jin, Anggota Komite Tetap Partai Komunis China Provinsi Fujian yang juga Sekretaris Komite Kota Fuzhou menyambut baik usulan kerja bidang perikanan antara KKP dengan Pemerintah Fuzhou.

Terlebih keduanya memiliki komitmen yang sama dalam menjaga keberlanjutan ekologi kelautan, dan telah memiliki payung kerja sama yang lebih besar yakni Two Countries Twin Park.

"Kita punya pendapat yang baik tentang pendalaman kerja sama strategis antara China dan Indonesia, pendalaman implementasi pembangunan "Dua Negara, Dua Taman", dan penguatan pertukaran dan pertukaran antara Indonesia dan Fuzhou, Provinsi Fujian," ungkap Lin Bao Jin.

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto menambahkan dalam agenda kerjanya di Fuzhou, Menteri Trenggono diantaranya telah mengunjungi Group Perikanan Hongdong dan Mawey Mingceng Aquatic Product Market yang menjadi bagian industri perikanan modern di wilayah itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas