Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Operasi Gabungan KLHK Kembali Ringkus Dua Pelaku Perambah di Hutan Taman Nasional Tesso Nilo

Tim Operasi Gabungan KLHK kembali menangkap dua pelaku perambahan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Editor: Content Writer
zoom-in Operasi Gabungan KLHK Kembali Ringkus Dua Pelaku Perambah di Hutan Taman Nasional Tesso Nilo
menlhk
KLHK Kembali Tangkap Dua Pelaku Perambah Hutan Taman Nasional Tesso Nilo 

TRIBUNNEWS.COM - Tim Operasi Gabungan KLHK kembali menangkap dua pelaku perambahan di Kawasan Hutan Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Keduanya berinisial TMM (40) dan R (30), tim gabungan juga mengamankan barang bukti berupa satu unit alat berat warna jingga dan satu unit sepeda motor warna hitam pada 17 Juni 2023, di KM 86 Resort Lancang Kuning, Taman Nasional Tesso Nillo, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Operasi ini dilakukan dalam rangka peningkatan pengamanan TNTN.

Baca juga: Bahas Kebutuhan Dukungan Hukum, KLHK Adakan Pertemuan dengan Tim Percepatan Reformasi Hukum

 Penyidik Gakkum KLHK telah menyita barang bukti serta menetapkan TMM (40) selaku penyewa alat berat bertempat tinggal di Jl. Bukit Kesuma Kabupaten Pelalawan, dan R (30) sebagai operator alat berat bertempat tinggal di KP Sawah Bawah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, sebagai tersangka.

Keduanya saat ini ditahan di Rutan Polda Riau untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.

Dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan Selasa (27/06) di Pekanbaru, Subhan, Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, mengatakan bahwa kedua tersangka TMM (40) dan R (30) dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Sebagaimana telah diubah dengan Pasal 37 angka 16 Undang Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang–Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.

Baca juga: Peringati Hari Mangrove Sedunia 2023, KLHK Lakukan Penanaman Mangrove Di Indramayu

Pelaku perambahan diancam pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.5 miliar.  

TMM (40) dan R (30) ditangkap oleh Tim Operasi Gabungan Pengamanan Hutan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengamanan LHK, Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, Balai TN Tesso Nilo, dan Balai Besar KSDA Riau pada saat sedang melakukan perambahan Kawasan Hutan TN Tesso Nilo dengan menggunakan alat berat eksavator.

Pelaku melakukan perambahan untuk membuat kebun sawit ilegal di dalam Kawasan TN Tesso Nilo.

Baca juga: Bersinergi dengan IPB, KLHK Inisiasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Berkelanjutan

Berita Rekomendasi

Direktur Pencegahan dan Pengamanan LHK, Sustyo Iriyono, menyatakan bahwa Operasi Gabungan ini merupakan salah satu upaya penegakan hukum atas bentuk gangguan kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan. 

“Saat ini TN Tesso Nilo mengalami ancaman yang cukup serius dari aktivitas illegal logging, perambahan, serta pembakaran hutan dan lahan (karhutla),” jelas Sustyo. 

Sustyo Iriyono menambahkan bahwa dalam rangka pemulihan dan pengamanan TN Tesso Nilo, KLHK telah melakukan kegiatan Revitalisasi Ekosistem TN Tesso Nilo, Rehabilitasi lahan kritis, Penanggulangan Kebakaran Hutan, Patroli dan Operasi Pengamanan Hutan. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Empat Orang Dilaporkan Hilang di Hutan Alas Purwo Banyuwangi

Sementara itu Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani, menyatakan bahwa perlindungan dan pengamanan Kawasan TN Tesso Nilo sangat penting. Kawasan ini merupakan habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) dan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). 

“TNTN adalah benteng perlindungan satwa dan ekosistem hutan tropis Indonesia di Riau. TNTN mendapat perhatian dari banyak pihak dari dalam dan luar negeri. Penindakan tegas pelaku perusakan dan perambahan Kawasan TNTN dilakukan untuk melindungi Kawasan TNTN. Agar ada efek jera, pelaku harus dihukum maksimal baik pidana penjara dan denda,” jelas Rasio Sani.

Rasio Sani meyakini masih ada pelaku-pelaku lainnya dan bukan hanya kedua tersangka saja.

“Saya sudah perintahkan penyidik untuk mendalami keterlibatan pihak lainnya, termasuk untuk pengenaan pidana berlapis kepada pelaku maupun pemodal. Para pelaku tidak hanya dikenakan pidana perambahan kawasan konservasi, dan perusakan kawasan hutan, akan tetapi dikenakan juga pidana perusakan lingkungan hidup,” tegas Rasio Sani.

Baca juga: Gagalkan Penyelundupan 360 Kg Sisik Trenggiling, KLHK: Komitmen Pemerintah Lindungi Kehati

Mengingat tantangan yang cukup besar dalam perlindungan dan pengamanan Kawasan TNTN, untuk itu dibutuhkan dukungan dan sinergitas semua pihak, dalam menjaga dan mempertahankan keberadaan Kawasan TN Tesso Nilo.

Dalam lima tahun terakhir berbagai operasi gabungan melibatkan berbagai pihak telah dilakukan sebagai pengaman Kawasan TNTN. Gakkum KLHK telah mengungkap 15 kasus tindak pidana kehutanan di TN Tesso Nilo dan HPT Tesso Nilo dengan jumlah tersangka sebanyak 18 orang.

Seluruh kasus telah mendapat putusan dari PN Pelalawan dengan vonis hakim selama 1 sampai 4 tahun penjara dan denda 1,5 miliar rupiah. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas