Lestari Moerdijat Dorong Literasi Keuangan Masyarakat untuk Mempercepat Proses Pembangunan Ekonomi
MPR RI mendorong literasi keuangan masyarakat untuk mengimbangi perkembangan inklusi keuangan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi nasional.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - MPR RI mendorong literasi keuangan masyarakat untuk mengimbangi perkembangan inklusi keuangan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi nasional.
"Percepatan pembangunan semaksimal mungkin harus melibatkan masyarakat, demikian pula pembangunan sektor ekonomi yang membutuhkan peningkatan literasi keuangan dari masyarakat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (3/9).
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan inklusi keuangan sebesar 85,10 persen. Kesenjangan ini diyakini berpotensi menimbulkan permasalahan antara pelaku usaha jasa keuangan dan konsumen.
Baca juga: Tingkatkan Ekspansi UMKM, Lestari Moerdijat Sebut Perlu Dukungan dari Tingkat Pusat dan Daerah
Dalam peraturan yang diterbitkan oleh OJK No. 76/POJK.07/2016 tahun 2016, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses akan berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, OJK juga mendefinisikan bahwa literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence) konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan pribadi lebih baik.
Menurut Lestari, kesenjangan inklusi dan literasi keuangan masyarakat harus segera dipersempit agar peluang-peluang pertumbuhan ekonomi masyarakat yang disediakan lembaga keuangan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Upaya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, ujar Rerie, -sapaan akrab Lestari- harus mampu menjadi bagian terpenting dalam proses percepatan pembangunan ekonomi nasional.
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Perizinan RBT dan RAT
Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah ini, mendorong pelibatan masyarakat yang lebih luas dalam proses pembangunan agar berdampak pada pemerataan hasil-hasil pembangunan. Karena, lebarnya kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan menyebabkan sejumlah program pembangunan tidak berjalan dengan baik.
Berdasarkan kondisi tersebut, Rerie mengajak para pemangku kepentingan di tingkat pusat maupun daerah untuk membangun kolaborasi yang kuat agar dapat mengakselerasi proses pembangunan di sejumlah sektor demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata. (*)