Lestari Moerdijat: Kesejahteraan dan Keutuhan Keluarga Wujudkan Kesatuan Bangsa
Lestari Moerdijat menuturkan bahwa peningkatan kesejahteraan dan keutuhan keluarga harus menjadi kepedulian bersama guna mewujudkan persatuan bangsa.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menerangkan bahwa peningkatan kesejahteraan dan keutuhan keluarga harus menjadi kepedulian bersama guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Keluarga sebagai satuan terkecil dari masyarakat Indonesia harus mendapatkan perhatian serius terkait keutuhan dan peningkatan kesejahteraannya, bila bangsa ini ingin membangun persatuan dan kesatuan yang lebih baik," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/9).
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah kasus perceraian di Indonesia mencapai 516.334 kasus pada 2022. Angka itu meningkat 15,31 persen dibandingkan 2021 yang mencapai 447.743 kasus.
Baca juga: Lestari Moerdijat Sebut Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Harus Jadi Kepedulian Bersama
Jumlah kasus perceraian di Tanah Air pada tahun lalu itu bahkan menjadi angka tertinggi selama enam tahun terakhir. Kasus perceraian tersebut dilatarbelakangi oleh perselisihan akibat alasan ekonomi, salah satu pihak meninggalkan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga poligami.
Menurut Lestari, sejumlah data tersebut harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan untuk dikaji lebih dalam lagi terkait sejumlah penyebab perceraian agar dapat ditemukan solusi pencegahannya.
Selain itu, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, penguatan ketahanan keluarga melalui berbagai upaya peningkatan kesejahteraan juga harus konsisten dilakukan.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Pelaku Kuliner di Kabupaten Demak Harus Mampu Antisipasi Perkembangan Zaman
Terpenting, tambah Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, pemahaman pentingnya mewujudkan keluarga yang bahagia dan harmonis demi masa depan generasi penerus yang lebih baik harus benar-benar dimiliki masyarakat.
Rerie sangat berharap para pemangku kebijakan dapat menyikapi kondisi tersebut dengan sebaik-baiknya demi mewujudkan ketahanan bangsa dan kualitas generasi penerus yang berdaya saing di masa depan.(*)