Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SIRHA Budapest 2024: Produk Mamin dan Horeka Indonesia Raih Transaksi Potensial Senilai Rp150 Miliar

Produk makanan dan minuman (mamin) serta hotel, restoran, dan kafe (horeka) asal Indonesia berhasil meraih transaksi potensial senilai Rp150 miliar.

Editor: Content Writer
zoom-in SIRHA Budapest 2024: Produk Mamin dan Horeka Indonesia Raih Transaksi Potensial Senilai Rp150 Miliar
Istimewa
Pameran SIRHA Budapest 2024 yang berlangsung dari tanggal 5-7 Maret 2024 di Hungexpo Budapest Congress & Exhibition Center, Budapest, Hungaria. 

TRIBUNNEWS.COM - Produk makanan dan minuman (mamin) serta hotel, restoran, dan kafe (horeka) asal Indonesia berhasil meraih transaksi potensial senilai Rp150 miliar atau sekitar USD 10 juta dalam acara SIRHA Budapest 2024. Pameran ini berlangsung dari tanggal 5 hingga 7 Maret 2024 di Hungexpo Budapest Congress & Exhibition Center, Budapest, Hungaria.

Partisipasi Indonesia dalam acara tersebut diprakarsai oleh kerja sama antara Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Budapest.

“Partisipasi Indonesia pada pameran ini tak hanya mempromosikan produk mamin Indonesia yang berdaya saing, tapi juga membuka peluang untuk meraih transaksi jangka panjang dan diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor nonmigas ke Eropa Tengah dan Timur, khususnya Hungaria,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi.

Transaksi potensial dalam pameran SIRHA Budapest terdiri atas transaksi komoditas mamin dan suplai tenaga kerja Indonesia untuk pembuat roti (baker) sejumlah 210 orang.

“Saat ini Hungaria sedang membutuhkan serapan tenaga kerja cukup banyak dan membuka peluang menyuplai tenaga kerja dari negara ketiga. Kebutuhan tenaga kerja tersebut dikarenakan tumbuhnya sektor investasi secara eksponensial dan berpindahnya tenaga kerja lokal ke wilayah Eropa Barat,” tambah Didi.

SIRHA Budapest juga menjadi ajang untuk mengoptimalkan penetrasi pasar gastronomi Indonesia ke kawasan Eropa Tengah dan Timur (ETT), khususnya di tengah situasi konflik antara Ukraina dan Rusia. Berdasarkan statistika tahun 2024, permintaan terhadap sektor makanan di Hungaria diperkirakan tumbuh 6,47 persen per tahun sesuai Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) 2024-2028.

Paviliun Indonesia diresmikan oleh Duta Besar RI untuk Hungaria, A. H. Dimas Wahab. Dalam pidatonya, Dimas mengapresiasi semangat para pelaku usaha yang datang langsung dari Indonesia untuk mempromosikan produk-produk mereka. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan KBRI Bratislava dan KBRI Bucharest.

Berita Rekomendasi

Paviliun Indonesia yang didesain secara khusus menempati area seluas 105 meter persegi di Hall A, No. B1 menghadirkan sembilan perusahaan. Produk-produk yang dipamerkan, antara lain produk kakao, turunan kelapa sawit, mentega putih (shortening), rempah dan herbal, makanan ringan, gula kelapa, kopi, serta jasa tenaga kerja. Selain mempromosikan produk melalui ruang pameran dan video, Indonesia turut memperkenalkan kenikmatan kopi Indonesia dengan menghadirkan barista asal Hungaria.

Baca juga: Kemendag Minta Relaksasi Angkutan Logistik Muatan AMDK Selama Libur Hari Besar Keagamaan

Selama tiga hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia dikunjungi sekitar 6.000 orang dari berbagai negara. Negara-negara tersebut di antaranya adalah Slovakia, Kroasia, Ceko, Serbia, Rumania. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid, mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia di SIRHA Budapest 2024 merupakan upaya meningkatkan ekspor produk mamin dan jasa di sektor horeka.

“Capaian transaksi potensial di SIRHA Budapest membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing yang kuat sehingga dapat diterima dengan baik oleh pasar Hungaria. Untuk itu, Indonesia menjadikan Hungaria sebagai tujuan perluasan pasar di kawasan Uni Eropa. Partisipasi Indonesia di SIRHA Budapest menjadi langkah awal untuk meningkatkan kontribusi ekspor Indonesia lebih besar lagi, terutama produk mamin dan jasa,” ungkap Miftah.

Indonesia telah berpartisipasi dalam SIRHA Budapest sejak tahun 2016. Keterlibatan yang berkelanjutan ini diharapkan dapat memajukan sektor horeka dalam negeri dan memperluas jaringan bisnis dengan mitra potensial di tingkat internasional.

Wakil Kepala ITPC Budapest Adhi Santoso Handaru Mukti menambahkan, produk-produk barang dan jasa Indonesia memiliki kualitas bagus, berdaya saing, dan diminati pasar Hungaria.

“Partisipasi Indonesia juga memanfaatkan momentum pulihnya perekonomian di Eropa dan mengambil peluang terjadinya distorsi rantai suplai bagi sebagian besar negara di Eropa akibat konflik Rusia dan Ukraina. Kami optimistis, produk-produk barang dan jasa Indonesia berkualitas bagus dan berdaya saing makin diminati pasar Hungaria,” ungkap Adhi.

SIRHA Budapest merupakan pameran internasional terbesar di Hungaria yang menampilkan produk sektor mamin dan horeka yang diadakan dua tahun sekali. Partisipasi Indonesia di SIRHA Budapest merupakan bentuk eksistensi produk mamin Indonesia yang berkualitas dan kompetitif di pasar Eropa.

Hungaria adalah mitra dagang Indonesia dengan total perdagangan bilateral pada tahun 2023 mencapai USD 194,5 juta. Ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Hungaria pada tahun yang sama mencapai USD 141 juta. Produk makanan olahan yang diekspor Indonesia ke Hungaria meliputi makanan olahan, buah-buahan olahan, kacang-kacangan, cokelat, dan berbagai olahan makanan lainnya. (*)

Baca juga: Kemendag Fasilitasi Ekspor Produk UKM Binaan di Surabaya Senilai USD 226,6 Ribu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas