Waka MPR RI: Atasi Kendala Destinasi Wisata di Berbagai Daerah dengan Manfaatkan Kearifan Lokal
Berbagai langkah inovasi tersebut dengan memanfaatkan kearifan lokal harus dilakukan demi mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, perlu adanya inovasi yang konsisten. Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, mengungka bentuk inovasi yang konsiten tersebut dapat dengan memanfaatkan kearifan lokal di sejumlah kawasan destinasi wisata.
"Sejumlah kendala yang dihadapi destinasi wisata di berbagai daerah harus mampu diatasi dengan inovasi yang konsisten dengan memanfaatkan kearifan lokal yang dimiliki daerah masing-masing," ujar Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/5).
Menurut Lestari, sejumlah kendala pada pariwisata di berbagai daerah, seperti antara lain sistem transportasi, akses jalan yang belum memadai, akomodasi hingga keterampilan warga lokal untuk memanfaatkan potensi wisata yang dimiliki daerahnya, harus segera diatasi.
Berbagai langkah inovasi, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, dengan memanfaatkan kearifan lokal harus dilakukan demi mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
Apalagi, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, target 14 juta mendatangkan wisatawan mancanegara pada tahun ini merupakan target yang tidak mudah di tengah berbagai gejolak ekonomi dan politik dunia.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Peta Jalan Pembudayaan Literasi Harus Menjadi Kepedulian Bersama
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap upaya para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dalam mendorong kreativitas masyarakat untuk melahirkan berbagai inovasi dalam pengembangan pariwisata di setiap daerah dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada akhir 2023 lalu kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 3,83 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,6%. Pada catatan yang sama terungkap nilai devisa pariwisata Indonesia sudah menyentuh angka US$ 10,46 miliar.
Melihat catatan tersebut, Rerie sangat berharap potensi wisata yang dimiliki setiap daerah di tanah air dapat tumbuh menjadi pusat- pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu mendatangkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh anak bangsa. ***
