Beri Motivasi Kader Muda PKB, Rusdi Kirana Tekankan Komitmen dan Disiplin Waktu
Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana menekankan pentingnya menjaga komitmen dan disiplin dalam hal waktu
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana menekankan pentingnya menjaga komitmen dan disiplin dalam hal waktu. Menurutnya, dua hal itu menjadi kunci awal dan utama dalam meraih kesuksesan.
Pesan tersebut disampaikan Rusdi Kirana saat menerima audiensi pengurus harian Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) yang mayoritas diisi anak-anak muda di Gedung Nusantara 1, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
”Pesan saya pertama kali adalah hargai waktu. Kita harus punya komitmen. Baik sebagai pengusaha maupun poitikus. Awal menghargai komitmen itu adalah ketepatan waktu. Kalau kita sudah tidak menghargai waktu, bagi seseorang atau komunitas tertentu, itu langsung hilang respeknya kepada kita,” tutur Rusdi Kirana.
Dikatakan Rusdi, memang kadang kala ada persoalan yang membuat kita tidak bisa melaksanakan suatu pekerjaan tepat waktu karena alasan tertentu. Namun, hambatan itu tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak menepati komitmen. ”Ketika kita menghargai waktu, itu artinya kita menghargai diri kita sendiri dan kita menghargai orang lain yang akan kita temui. Kalau disiplin waktu itu sudah menjadi dasar maka ke depan akan bisa menjalankan apapun dengan lebih baik,” urainya.
Baca juga: HNW Ingatkan Pentingnya Realisasi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Pendamping PKH
CEO Lion Group itu juga menerapkan disiplin waktu yang tinggi dalam menjalankan perusahaannya. Rusdi menceritakan awal karirnya yang dimulai dari bawah. ”Saya mulai usaha saya saat ini dari berjualan mesin ketik pada Tahun 1987 dengan gaji Rp75 ribu, kurang lebih 40 tahun lalu. Hari ini saya bersyukur sama Tuhan. Salah satu fislosofi hidup saya adalah memegang komitmen. Kalau saya utang sama orang, saya janji, saya bayar. Saya janji datang jam 7 pagi, sebelum jam 7 saya sudah datang. Saya mau menghargai orang lain, itu yang utama, baru kita bicara yang lain,” tuturnya.
Pada musim pandemi Covid-19 lalu, kata Rusdi, perusahaannya memiliki utang jatuh tempo kepada Airbus. Saat itu, bisnis penerbangan mengalami persoalan besar akibat pembatasan bepergian yang dilakukan hampir semua negara, termasuk Indonesia.
”Tapi karena saya pegang komitmen, saya bayar dengan segala saya punya usaha, sampai orang Airbus kirim email ke saya: we never believe that you will pay at that time. No one believe that in Airbus Company. But we got your money, today. You are the man with your word (Dengan kondisi Covid-19, kita nggak percaya Anda akan membayar tepat waktu. Nggak ada orang di Airbus yang percaya, tapi faktanya kita menerima uang pembayaran. Anda adalah orang yang sangat bisa dipercaya),” ungkapnya.
Saat itu di tengah krisis dunia penerbangan akibat Covid-19, pesanan pesawat Lion Group yang dikerjakan Airbus sudah siap sebanyak 4 unit Airbus 330. ”Satu pesawat harganya miliaran dolar, saya tetap datangi, saya tetap ambil, saya tetap kirim ke Indonesia, meski pesawat harus saya parkir, meski nganggur. Itu namanya komitmen. Nah komitmen itu dimulai dari ketepatan waktu,” katanya.
Karena itu, Wakil Ketua Umum DPP PKB ini mengajak masyarakat, terutama anak muda untuk belajar menghargai waktu. Dia mencontohkan betapa sulitnya mengelola perusahaan penerbangan untuk bisa tepat waktu. ”Bisnis airlines itu nggak gampang bikin tepat waktu karena cuaca, rusak pesawat, karena penumpang, karena regulasi, karena bandara dan segala macam,” katanya.
Rusdi mengatakan, saat ini, Lion Group menerbangkan sekitar 1.000 kali penerbangan dengan jumlah penumpang sekitar 150.000 per hari, serta mempekerjakan sekitar 25.000 orang. Budaya tepat waktu itu diterapkan dengan sangat ketat di perusahaan yang dipimpinnya.
”Kalau di perusahaan saya, telat 5 menit saja nggak bisa masuk. Tanya pegawai saya, ada meeting baik online maupun offline, nggak ada yang telat. Kita belajar dari komitmen waktu. Salah satu yang dibangun adalah komitmen. Kepada supplier, saya bilang ke anak saya: if you promise, you have to deliver. Jika kamu janji, kamu harus tepati,” tutur salah satu pengusaha dan politisi terkaya di Indonesia ini. (*)