Cikini dan Kemang Susul Thamrin yang Makin ‘Wah’ Berkat Trotoar Lega
Kawasan yang menjadi sorotan penting revitalisasi pada tahun ini adalah trotoar Cikini dan trotoar Kemang
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Wajah trotoar sepanjang Sudirman - Thamrin kini memang terlihat sangat wah, bahkan banyak yang berpendapat trotoar ini mirip dengan pemandangan kota-kota besar di luar negeri, seperti Singapura.
Semua ini dapat terlaksana berkat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berkomitmen menghadirkan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pejalan kaki (pedestrian) di Jakarta dengan pembangunan dan revitalisasi jalur pedestrian.
Pembangunan jalur pedestrian ini memberikan banyak manfaat, misalnya menjadikan pejalan kaki sebagai arus utama (mainstream), mengedepankan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta, mulai dari anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga para penyandang disabilitas.
Kesetaraan tersebut tercermin dari tersedianya ramp (bidang miring), guiding block (paving kuning di trotoar), hingga pemuatan instalasi dan aktualisasi karya seni di ruang-ruang terbuka yang bisa dinikmati setiap warga dengan bebas.
Makin Diperluas
Revitalisasi trotoar di tahun 2019 ini terus diperluas ke lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta. Setidaknya, terdapat 10 titik lokasi trotoar yang telah dan sedang direvitalisasi hingga akhir tahun 2019. Titik tersebut yaitu, trotoar di Jalan Dr Satrio, trotoar di Jalan Otto Iskandardinata, trotoar di Jalan Matraman Raya, trotoar di Jalan Pangeran Diponegoro, trotoar di Jalan Kramat Raya dan jalan Salemba Raya, trotoar di Jalan Cikini Raya, trotoar di Jalan Latumenten, trotoar di Jalan Danau Sunter Utara, trotoar di Jalan Yos Sudarso, dan trotoar di Jalan Kemang Raya.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho, menyampaikan kawasan yang menjadi sorotan penting revitalisasi pada tahun ini adalah trotoar Cikini dan trotoar Kemang. "Di trotoar Cikini, jalur sepanjang 10 kilometer ini akan diperlebar, dari semula hanya 3 meter menjadi 4,5-6 meter, dengan rincian 1,5 meter untuk pejalan kaki; 1,5 meter untuk penyandang disabilitas; 1,5 meter untuk street furniture; 0,5 sampai 1 meter untuk amenities (perlengkapan penunjang)," jelas Hari.
Pejabat Pembuat Komitmen Infrastruktur Khusus Kegiatan Strategis Daerah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Riri Asnita, menambahkan, kawasan Cikini merupakan koridor seni, kreasi, budaya, dan tempat berkumpulnya para komunitas di Jakarta. "Penataan trotoar Cikini turut menghadirkan kembali Jakarta sebagai Kota Seni, di mana sarana dan prasarana publik di dalamnya menunjang untuk hal tersebut," ujar Riri.
Sementara itu, revitalisasi trotoar Kemang, trotoar sepanjang kurang lebih 3,3 kilometer tersebut diperlebar dari 1,5 – 2 meter menjadi 3 – 4 meter.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menata trotoar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan agar menjadi lebih lebar seperti yang ada di kawasan Sudirman-Thamrin.
Anies mengatakan, dirinya ingin menjadikan trotoar di Kemang lebih ramah bagi pejalan kaki. Apalagi, kawasan Kemang menjadi salah satu pusat kuliner dan wisata bagi masyarakat di Ibu Kota.
"Kita ingin menata kawasan Kemang supaya menjadi kawasan yang ramah untuk pejalan kaki. Tempat itu macet kalau sudah hari Sabtu-Minggu, padahal itu salah satu pusat kuliner dan wisata di Jakarta," kata Anies, Rabu (20/2/2019).
"Memang nanti akan ada pelebaran trotoarnya, jadi kita akan menyaksikan disana trotoar yang besar. Mungkin lebih mirip dengan yang di Sudirman Thamrin," tambahnya.
Menurut Anies, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali sejauh ini sudah melakukan pertemuan dengan warga Kemang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.