Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPIP dan Mahasiswa Gelar Aksi Pancasila Lawan Stunting di Magelang

BPIP dan Mahasiswa UNNES gelar Gerakan Aksi Pancasila dan Gotong Royong Melawan Stunting di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Penulis: Yosephin Pasaribu
Editor: Content Writer
zoom-in BPIP dan Mahasiswa Gelar Aksi Pancasila Lawan Stunting di Magelang
Dok. BPIP
Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat membuka kegiatan Gerakan Aksi Pancasila dan Gotong Royong Melawan Stunting di lapangan Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (5/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAWA TENGAH - Badan Pembinaan Idelogi Pancasila (BPIP) dan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Gerakan Aksi Pancasila dan Gotong Royong Melawan Stunting di lapangan Kecamatan Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (5/8/2023).

Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D dalam sambutannya mengajak kepada pemerintah, masyarakat dan mahasiswa untuk bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

Menurutnya di tengah perang Dunia ke II bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemedekaannya dalam waktu 59 detik, tanpa teknologi militer dan tidak berdarah.

Tidak hanya itu Indonesia juga mampu mempersatukan setidaknya 57 negara (kerajaan) yang ada di Indonesia. Hal tersebut diakui fakta dan tidak pernah terjadi di muka bumi.

"Ini motivasi kita berkaitan dengan stunting dan fakta sejarah, bahwa saat bangsa Indonesia dijajah, jutaan orang dilanda kemiskinan, kelaparan dan stunting, tetapi mampu bangkit dari penjajah," ujarnya.

Di bawah Pancasila dengan beriman, bersatu, gotong royong dan bersumpah bangsa Indonesia mampu melawan penjajah dengan mendirikan negara merdeka yaitu sumpah pemuda.

Baca juga: 227 Pimpinan dan Pegawai BPIP jadi Bapak Asuh Anak Stunting

Ia mendorong kepada mahasiswa khususnya yang menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Magelang untuk mencontoh para pejuang bangsa, menjadi penggerak Pancasila.

Berita Rekomendasi

"Saya mendorong kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, untuk menjadi penggerak Pancasila di masyarakat," harapnya.

Prof. Yudian juga mengatakan perlawanan terhadap stunting merupakan arahan Presiden RI untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Agenda tersebut disyaratkan perlu ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Salah satu yang utama adalah memangkas angka stunting. Target pemerintah Pusat penurunan angka stunting di angka 14 persen pada tahun 2024, yang sebelumnya menyentuh angka 37 persen di tahun 2014, dan 21,6 persen di tahun 2022.

Bentuk keseriusan tersebut, BPIP bahkan mendonasikan uang gaji seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan BPIP selama enam bulan ke depan.

"Alhamdulillah, seluruh pejabat dan pegawai BPIP sebanyak 227 orang, berkomitmen untuk menjadi “Bapak Asuh Anak Stunting” (BAAS)," ujarnya.

Bupati Magelang Zaenal Arifin S.I.P juga memaparkan yang sama tentang perjuangan para pendiri bangsa untuk Indonesia merdeka, adil dan makmur di tengah penjajahan.

"Maka dari itu, ini tugas kita untuk menjaga dan merawat bangsa ini di bawah Pancasila, tetapi kita tidak bisa sendirian, kita harus bersatu, gotong royong dalam menyelesaikan stunting ini," paparnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas