Untuk Pembangunan Jakarta dan Indonesia, Pemprov DKI Gelar Jakarta Innovation Day
Penyelenggaraan JID 2023 ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap seluruh inovator, baik yang berasal dari masyarakat maupun pemerintah, dalam me
Editor: Content Writer
“Untuk saat ini pelayanan baru di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bagus di Kelurahan Kebagusan. Pelaksanaan Pos Layanan Terpadu (Posyandu) Remaja Disabilitas ini sebulan sekali, biasanya pada pertengahan bulan,” jelas Dwi.
Saat ini, Posyandu Remaja Disabilitas memiliki sepuluh kader yang siap melayani puluhan peserta. Meski baru buka di Kelurahan Kebagusan, peserta Posyandu Remaja Disabilitas ini juga datang dari wilayah lain, seperti Kelurahan Ragunan hingga Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Berkomitmen Kembangkan Ekonomi Lewat Program Pembinaan UMKM
Pelaksaan Posyandu Remaja Disabilitas yang dilaksanakan di RPTRA Bagus, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Sumber: Dok/Posyandu Remaja Bagus).
Dwi menerangkan, Posyandu Remaja Disabilitas ini memang terbuka untuk siapa pun, tak hanya warga Kelurahan Kebagusan. Bagi masyarakat, khususnya penyandang disabilitas yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan, bisa langsung datang saat pelaksanaan Posyandu Remaja Disabilitas.
“Untuk anak-anak itu, nanti pendaftaran bisa langsung ke meja satu. Kemudian, akan dilakukan pengukuran, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar perut, dan tensi darah di meja dua. Selanjutnya, di meja tiga akan dilakukan pencatatan dan meja empat ada pelayanan kesehatan hasil kerja sama dengan puskesmas. Biasanya mereka menyediakan dokternya. Terakhir, di meja lima itu ada konseling remaja,” urainya.
Inovasi dan terobosan Dwi dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi anak-anak disabilitas ini pun diganjar penghargaan JID 2023 oleh Pemprov DKI Jakarta. Ia mensyukuri penghargaan tersebut dan berharap semakin banyak layanan Posyandu Remaja Disabilitas di DKI Jakarta.
“Kami berharap, posyandu disabilitas ini bisa berjalan juga di daerah lain, khususnya di Jakarta. Karena kami kan basisnya di RPTRA dan itu ada di seluruh Jakarta. Semoga RPTRA lain bisa mengadakan posyandu disabilitas ini, agar akses kesehatan anak disabilitas bisa merata,” paparnya.
Tak hanya itu, Dwi juga berharap bisa mendapat tambahan alat-alat kesehatan, khususnya alat pengukur tensi darah yang saat ini baru ada satu di Posyandu Remaja Disabilitas ini.
“Alat tensi darah itu perlu diperbanyak, supaya pelaksanaan lebih cepat. Saat ini, alat tensi baru ada satu, karena harganya memang lumayan mahal ya. Kalau untuk kebutuhan kami, perlu dua, karena biasanya pelayanan paling lama di situ,” bebernya.
Baca juga: Kondisi Udara Jakarta Membaik, Sinergi Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat Berbuah Hasil