DPRD DKI Pastikan Awasi Pelaksanaan Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
Komisi B DPRD DKI Jakarta memastikan akan mengawasi pelaksanaan pembangunan LRT Jakarta fase 1B sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Ismail memastikan akan menggelar rapat kerja rutin bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT LRT Jakarta, serta turun langsung ke lapangan untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan LRT Jakarta fase 1B sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
Berdasarkan proyeksi, pengerjaan LRT Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai sepanjang 6,4 km akan memakan waktu hingga tiga tahun ke depan.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan, hingga tahun 2024, LRT Jakarta fase 1B dapat rampung satu perjalanan hingga Stasiun Pemuda, Rawamangun.
“Selama pengerjaan berlangsung, Komisi B pasti melakukan pengawasan, merujuk kepada timeline yang telah diberikan oleh JakPro,” ujar Ismail, Senin (6/11).
Baca juga: DPRD DKI Sepakati Penambahan Anggaran Rp13,36 M untuk Penanganan Kemiskinan dan Stunting
Ia menjelaskan, pengawasan secara berkala perlu dilakukan mengingat pembangunan LRT fase 1B sepenuhnya menggunakan APBD DKI Jakarta sebesar Rp5,5 triliun dengan skema multi years, di mana pada tahun pertama biaya diberikan melalui Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp2,5 triliun.
“Sebab Komisi B terlibat sejak kajian pembangunan fase 1B yang diusulkan ke DPRD. Mulai dari alasan diprioritaskan fase ini, termasuk skema pembiayaannya,” ungkapnya.
Ismail berharap, dilanjutkannya pembangunan LRT Jakarta mampu memudahkan mobilitas masyarakat menuju Stasiun Manggarai yang merupakan stasiun sentral terbesar di Indonesia.
“Semoga LRT ini dapat memberikan alternatif moda transportasi bagi masyarakat yang membutuhkan perjalanan ke Manggarai. Apalagi Manggarai sebagai titik hubung ke berbagai wilayah yang selama ini menjadi satelitnya Jakarta, seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi,” terangnya.
Baca juga: DPRD DKI Jakarta Target Sahkan 29 Peraturan Daerah di Tahun 2024
LRT Jakarta Diharapkan Jadi Moda Transprotasi Andalan Warga
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani berharap, pembangunan LRT di rute tersebut dapat menjadi andalan warga mengingat integrasi antarmoda yang telah ada di Stasiun KRL Manggarai.
“Harapannya yang pasti memberikan service terbaik untuk masyarakat dalam bidang transportasi, serta bisa mengatasi masalah-masalah di Jakarta khususnya kemacetan, dan polusi,” Ujarnya saat menghadiri Groundbreaking pembangunan LRT fase 1B di kawasan Velodrome, Jakarta Timur, pekan lalu.
Pada kesempatan itu, Rany mengimbau PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara proyek mampu berkomitmen mengoptimalkan kinerja, sehingga seluruh proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan rampung sesuai waktu yang telah ditetapkan.
“Mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar, dan kami siap untuk mengawasi pembangunannya. Sehingga masyarakat bisa segera menikmati kerta LRT ini,” terangnya.
Baca juga: DPRD DKI Dukung Target Normalisasi Ciliwung Sepanjang 17 Km di 2024
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin menyatakan siap melakukan pembangunan sesuai waktu yang telah direncanakan dan merampungkan target di tahun pertama dari Stasiun Velodrome sampai Stasiun Pemuda Rawamangun.
“Pembangunan LRT 1B direncanakan berjalan selama tiga tahun dengan trial run terbatas ke Stasiun Rawamangun pada September tahun 2024 nanti,” ucapnya.
Iwan menjelaskan, pembangunan jalur LRT fase 1B menggunakan dana APBD DKI dengan nilai investasi Rp5,5 triliun dan waktu pengerjaan selama tiga tahun sampai tahun 2026.
Pada jalur ini akan dibangun lima stasiun, yakni Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI: Jakarta Perlu Sinkronisasi Data Berkala untuk Tuntaskan Kemiskinan
Iwan berharap adanya perpanjangan rute LRT ke Stasiun Manggarai dapat terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya, seperti Kereta Commuter Line, Mikrotrans, dan Transjakarta, dengan target 180 ribu penumpang per hari, serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar stasiun.
“Selain meningkatkan konektivitas antarwilayah, pembangunan LRT Fase 1B juga berpotensi meningkatkan daya saing Kota Jakarta sekaligus memberikan dampak ekonomi. Misalnya peningkatan pendapatan warga sekitar seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar stasiun,” tandasnya.(*)