Kominfo Dorong Peralihan ke TV Digital di Provinsi Bali
Tersedia lebih kurang enam bulan untuk mendorong kesiapan infrastruktur, lembaga penyiaran, dan masyarakat untuk masuk ke penyiaran TV Digital
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar koordinasi dengan Dinas Kominfo Provinsi Bali, KPID Provinsi Bali, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, dan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) untuk mendorong jalannya program peralihan ke sistem siaran TV Digital di Provinsi Bali pada Kamis (14/10/2021), di Bali. Salah satu agendanya, koordinasi lintas pemangku kepentingan untuk pelaksanaan simulcast.
Simulcast yaitu sistem penyiaran TV Digital tanpa mengakhiri siaran TV Analog. Simulcast jadi salah satu cara sosialisasi ke masyarakat secara langsung dan membiasakan masyarakat dengan TV digital yang bersih, jernih. Hal ini juga menjadi simulasi bagi lembaga penyiaran untuk makin siap menyambut siaran TV Digital.
Bali terjadwal masuk tahap pertama sepenuhnya siaran TV digital dan penghentian siaran TV Analog. Penyiaran televisi di Bali akan sepenuhnya bersiaran secara digital pada 30 April 2022. Lebih dahulu ASO (Analog Switch Off) dari batas akhir penghentian siaran TV Analog, 2 November 2022.
Tersedia lebih kurang enam bulan untuk mendorong kesiapan infrastruktur, lembaga penyiaran, dan masyarakat untuk masuk ke penyiaran TV Digital. Hari ini sudah ada siaran digital melalui empat penyelenggara multipleksing yang jangkauan siaran dan kualitasnya akan terus ditingkatkan bagi masyarakat Bali.
“ASO terkait dengan kesiapan empat pilar, yaitu infrastruktur, program siaran, ekosistem perangkat televisi digital dan sosialisasi kepada masyarakat. Kewajiban bersama, terutama televisi-televisi analog, untuk mensosialisasikan kepada para pemirsa secara masif tentang peralihan ke TV Digital ini,” kata Direktur Penyiaran Direktorat PPI, Kominfo Geryantika Kurnia dalam acara tersebut.
Demi mendorong percepatan kesiapan, Geryantika menegaskan pentingnya killer content untuk ditayangkan di televisi digital. Bila acara-acara unggulan di televisi disiarkan di TV Digital, masyarakat dengan sendirinya terdorong pindah. “Harapannya masyarakat tidak harus menunggu jadwal terakhir ASO yaitu 30 April 2022 untuk berpindah ke TV Digital,” katanya.
Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti juga kembali mengingatkan LPS untuk meningkatkan partisipasi dalam sosialisasi peralihan ke TV Digital. “LPS agar menyediakan slot waktu dua minggu sekali mengadakan acara sosialisasi TV digital,” demikian kata Niken dalam acara tersebut. Niken menekankan bahwa dukungan sosialisasi LPS sangat penting untuk meningkatkan kesiapan masyarakat di Bali.
Sementara itu, beberapa LPS yang hadir, menyatakan kesiapannya beralih ke TV Digital. Director and Corporate Secretary at PT. Visi Media Asia Tbk (Viva Group) menyatakan bahwa Viva Group sudah hadir secara penuh di Bali. “Coverage ANTV dan TV ONE sudah sekitar 90 persen populasi di Bali. Viva group mendukung penuh program pemerintah migrasi TV digital ini,” katanya dalam acara tersebut.
Tidak hanya Viva Group, Lembaga Penyiaran lainnya, yaitu LPS Metro TV, Nusantara TV, dan beberapa lembaga penyiaran lainnya di Bali, serta LPP TVRI menyatakan kesiapannya berpartisipasi dalam program peralihan pengakhiran TV Analog untuk selanjutnya beralih ke TV Digital. Metro TV menyatakan jangkauan siaran di Bali mencakup 70-80 persen.
Masyarakat juga punya peran penting dalam peralihan ke TV Digital ini. Langkah pertama yang bisa dilakukan masyarakat adalah memeriksa pesawat televisi di rumah. Bila sudah memiliki kemampuan menangkap siaran TV Digital, cukup lakukan pencarian ulang. Kalau belum, tambahkan STB.
Masyarakat bisa langsung membeli STB karena saat ini sudah banyak di pasaran baik online maupun offline serta harganya terjangkau. Siaran TV Digital sudah ada, ayo nonton siaran TV Digital, gratis, banyak channelnya.
Peralihan ke TV digital ini hanya berdampak pada masyarakat yang sehari-hari menonton TV terestrial. Masyarakat yang menggunakan TV satelit atau kabel tidak akan terdampak. (Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital)