Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Genbest Talk di Banjarmasin, Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Paham Stunting Sejak Dini

Pemahaman akan stunting diharapkan mampu mendorong kesadaran untuk melakukan pencegahan stunting agar anak-anak mereka di masa depan bebas stunting.

Editor: Content Writer
zoom-in Genbest Talk di Banjarmasin, Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Paham Stunting Sejak Dini
dok. Kominfo
Kegiatan diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Gen Z Jaga Gizi, Sadar Sanitasi”, di Kota Banjarmasin, Jumat (13/10). 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak generasi muda untuk paham bahaya stunting sejak dini. Pemahaman akan stunting diharapkan mampu mendorong kesadaran untuk melakukan pencegahan stunting agar anak-anak mereka di masa depan bebas stunting.      

“Kami meyakini jika generasi muda mengetahui lebih dini tentang stunting, maka dalam waktu 5 tahun angka stunting akan jauh turun,” kata Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Marroli J Indarto dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Gen Z Jaga Gizi, Sadar Sanitasi”, di Kota Banjarmasin, Jumat (13/10).

Ia menjelaskan, stunting hingga kini masih menjadi ancaman karena kondisi ini tidak hanya menyebabkan anak bertubuh pendek, tetapi juga menurunkan tingkat produktivitas, serta saat dewasa rentan terkena penyakit komorbid.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran generasi muda untuk mencegah stunting, utamanya dengan menjaga nilai asupan gizi dan menjalankan perilaku hidup sehat dengan pola hidup bersih, khususnya kebersihan sanitasi. Selain itu, ia juga berpesan agar generasi muda tidak menikah di usia dini karena berisiko melahirkan anak stunting akibat organ reproduksi yang belum berfungsi secara optimal.

Baca juga: Kemenkominfo Dorong Generasi Muda di Pontianak Cegah Stunting Lewat Genbest Talk

Pada kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin Machli Riyadi, menyebut pencegahan stunting sejak dini sangat penting. "Jangan sampai bonus demografi untuk mengisi peluang-peluang pembangunan di negeri ini terhambat karena persoalan utama yakni stunting," katanya dihadapan para mahasiswa Kota Banjarmasin.

Ia pun menegaskan Pemerintah Kota Banjarmasin terus berkomitmen mendukung program-program penurunan stunting. Hal ini termasuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas. Selain itu juga meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik pada anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda, yang hadir sebagai narasumber, mengatakan untuk memperoleh gizi seimbang masyarakat dapat merujuk pada panduan "Isi Piringku" dari Kementerian Kesehatan. "Isi Piringku" menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Berita Rekomendasi

Tabiun menambahkan, Pemerintah Kota Banjarmasin kini juga telah melaksanakan semua program pencegahan stunting dengan penyesuaian pada kondisi sekitar. "Misalnya dengan menginformasikan sumber makanan bergizi yang terdapat di daerah tersebut. Juga mengawasi pengolahan bahan makanannya agar gizinya tetap terjaga," papar Tabiun.

Pada acara tersebut, dokter sekaligus selebritas Lula Kamal memberikan tips cara makan sehat guna mendapatkan gizi terbaik, yaitu dengan mengonsumsi makanan secara utuh. "Pertama makanlah makanan yang masih utuh, seperti nasi putih yang utuh, belum dicampur atau diolah. Kemudian yang kedua kunyahlah. Ini agar nilai gizinya tidak berkurang atau hilang," katanya.

Baca juga: Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Bangun Ekosistem Startup

Dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting terus menurun secara konsisten. Data Studi Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan menjadi 21,6 persen. Khusus untuk Provinsi Kalimantan Selatan, angka stunting mencapai 24,6 persen. Sedangkan Kota Banjarmasin masih di angka 22,4 persen. Angka ini harus diturunkan karena masih di atas target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yaitu 14 persen di tahun 2024.

Guna menekan angka stunting, Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat). Genbest Talk di Kota Banjarmasin adalah salah satu rangkaian dari kampanye Genbest.

Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas