Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Suzi Sahroni, dari Karyawan Bank Kini Penata Rias Sosialita

Bagaimana seorang mantan bankir bisa banting setir jadi penata rias kaum sosialita? Itulah jalan hidup Suzi Sahroni.

Penulis: Agung Budi Santoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Sukses berbisnis di suatu bidang tidak harus berlatarbelakang pendidikan terkait. Yang lebih utama adalah  semangat dan tekat untuk belajar bidang baru tersebut.

Inilah yang dibuktikan oleh Suzi Sahroni, mantan karyawan bank  yang banting setir jadi penata rias, mulai dari rias pengantin hingga rias kalangan selebriti top dan sosialita! Padahal, jadi penata rias dulu bukan cita-cita Suzi. Wanita kelahiran Jakarta, 16 Juli  1962 ini secara tak sengaja menekuni bidang ini.

"Tapi memang sejak kecil saya selalu tampil rapi dan gemar merias diri," tutur Suzi. Ketika suaminya, Heru Prasetyo, terdeteksi menderita jantung, sang suami menganjurkan Suzi untuk mencari pekerjaan yang membuatnya bisa mandiri.

Mendengar saran suami, Suzi kaget dan langsung menangis. "Saya malah bilang ke suami waktu itu, saya mau meninggal duluan aja," kenang Suzi.

Obrolan dengan suaminya ini menyadarkan sekaligus menantang Suzi untuk mengikuti kursus tata rias, sebagaimana saran suaminya. Ia ngebut belajar sampai akhirnya, Suzi belajar tata rias tradisional  dan internasional  di Puspita Martha tahun 2009 silam.

Awalnya ibu satu anak ini ragu mengingat usianya sudah tidak muda lagi. Apalagi di lingkungan Puspita Martha, sebagian besar muridnya adalah anak muda. "Tapi saya niatkan, belajar dan menyerap ilmu di sekolah ini termasuk rajin berlatih," tutur wanita tahan banting ini.

Perjuangan Suzi tidak sia-sia. Saat ujian yang berbarengan dengan gelaran acara "Jakarta Fashion and Food Festival" di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara 16 Mei 2009, ia menyabet penghargaan sebagai sebagai  "Best Student for Bridal Make Up" and "The Best Creative Student".

Berita Rekomendasi

Karyanya "Jogya Pais Ageng" yang ternyata juga dilombakan meraih nilai tertinggi. Suzi menambahkan tiga bayangan garis di bawah alis dengan eye shadow yang mencuri perhatian dewan juri. Pakemnya, tambah Suzi, riasan seperti ini hanya satu garis menggunakan pensil.

Make Up ala Selebriti Dunia

Dua penghargaan yang diraih Suzi belum mampu meyakinkan untuk terjun sebagai penata rias. Pasalnya, keluarga dan teman-temannya justru meragukan rencana Suzi untuk terjun ke dunia tata rias secara profesional mengingat usianya sudah tidak muda lagi.

"Namun, suami saya dengan sabar mendorong saya untuk terus maju," paparnya.

Suzi mengenang, klien pertamanya adalah temannya yang akan menikahkan putrinya bernama Tania Ayu. Tantangan di depan mata karena Tania sangat tomboi dan tidak suka di make up.

Dengan bekal yang dimiliki dan filosofi, tata rias harus tetap menonjolkan karakter wajah klien, Suzi berhasil memukau tamu undangan pesta yang mengagumi karyanya. Dari situ, klien Suzi semakin bertambah. Sebagian besar adalah sosialita dan ibu-ibu pejabat.

Selain piawai merias pengantin adat Jawa, Sunda dan Betawi, Suzi juga mahir mendandani karakter tokoh seperti Marilyn Monroe, Jacky Onassis, atau Michael Jackson untuk keperluan launching product atau pesta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas