Bercerita Dengan Boneka, Cara Didik Anak Paling Efektif
Susah mengajari anak menggosok gigi yang benar? Ajarkan dengan media boneka, niscaya mudah dimengerti!
Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agustina Rasyida
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Kebiasaan baik akan memetik hasil yang baik pula. Hal tersebut yang ditanamkan oleh seorang guru taman kanak-kanak (TK) di salah satu kota di Jawa Barat.
Ia adalah Sri Sugiyarni. Guru TK ini mengawali karirnya di sebuah TK swasta di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1992. Ia tak hanya mengajarkan nyanyian, keterampilan motorik, cara berbagi, sosialisasi, tetapi juga mengenalkan kebiasaan baik. Seperti makan bersama, mencuci piring setelah makan, serta menggosok gigi.
Menggosok gigi memang terkesan sederhana. Tetapi jika perilaku tersebut tak dikenalkan dengan baik sejak dini, anak kita akan 'berjarak' atau enggan melakukannya. Pada tahun 2003, Arni, sapaan akrabnya, hijrah ke kabupaten Kuningan. Ia bekerja di TK Pertiwi yang terletak di jantung kota. Di TK ini, Arni melanjutkan kebiasaannya, yaitu mengajarkan pentingnya menggosok gigi.
Kegiatan yang dilakukan Arni bukan tanpa alasan. Ia ingin anak-anak bertumbuh sehat melalui kebiasaan baik, salah satunya membersihkan gigi dan mulut. Pasalnya, ia pernah melihat sebagian besar anak muridnya takut pada seorang dokter gigi, terkadang menangis, dan malas menggosok gigi dua kali sehari, sampai sang murid sakit gigi hingga gusinya bengkak.
"Tahun lalu saya prihatin, anak-anak malas gosok gigi, tapi makan diemut, banyak makanan manis. Ya mereka sakit gigi, padahal sampai saya usia 42 tahun ini gigi saya nggak ada yang bolong," ujar Arni belum lama ini.
Ajarkan Gosok Gigi Pakai Boneka
Karena berbekal pengetahuan dan skill ketika mengajar di Bandung, ia juga mengajarkan ke murid didik barunya. Ia bercerita mengenai aktivitas menggosok gigi dengan media boneka. Cerita berkisah tentang persahatan para binatang yang terdiri dari kelinci, sapi, dan kucing.
Masing-masing binatang bercerita kalau mereka memiliki gigi yang hampir sama dengan manusia. Tetapi si kuman yang bandel senang menyerang gigi para binatang, terlebih jika mereka tidak membersihkan gigi setelah makan dan sebelum tidur. Untungnya sang penolong datang, ia sejenis robot yang terbuat dari bungkus pasta gigi.
Ia mampu membasmi kuman di gigi dengan senjatanya, yaitu sikat dan pasta gigi. Akhir cerita, para binatang memiliki gigi sehat dan cemerlang, seperti anak Indonesia yang mempunyai senyum indah dan gigi bersih.
"Kebetulan kami mengajarkan bukan dengan melihat gambar, tapi bercerita dengan boneka. Karena nasehat melalui cerita lebih mudah masuk," jelasnya.
Perempuan kelahiran Kuningan, 1 Januari 1971 ini bercerita dihadapan murid TK A dan B setiap hari. Di samping itu, dua kali sebulan anak-anaknya diajak makan bersama, lalu mencuci tempat makannya. Dan mengedukasi orangtua wali murid untuk sosialisasi gosok gigi dua kali sehari, setelah makan dan sebelum tidur.
"Kami mengajarkan anak gosok gigi dan mereka langsung mempraktekannya. Sekarang anak-anak nggak takut sama dokter gigi lagi, malah mereka nanyain 'bu dokter yang cantik nggak ke sini lagi bu?'," kata ibu dua anak tersebut.
Bahkan jika anak mengalami sakit gigi, mereka akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan. Dan pada bulan Juni 2011, Arni mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kader kesehatan gigi. Pada pada tahun berikutnya, ia mengikuti lomba Kader Kesehatan Gigi Pepsodent dan ia berhasil menyabet juara se-Jawa Barat.