Steak Tepung Banyak Penyukanya
Meski beda dengan sajian steak kebanyakan, Steak Tepung, kata Indra, penyukanya banyak.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com - Aroma masakan yang menyergap hidung seakan menjadi tanda panggilan untuk segera menyantap hidangan yang sudah tersaji di meja makan Waroeng Steak and Shake. Apalagi setelah potongan steak menyentuh lidah, lumayan juga rasanya. Ketika masakan itu sudah tertelan, rasa bumbunya masih menempel di lidah. Wow.
Menu steak memang andalan masakan di Waroeng Steak and Shake, di Jalan Tebet Barat No 1, Jakarta Selatan. Restoran itu juga mengutamakan keramahan pelayannya saat menyambut calon pelanggan yang mampir ke warungnya.
Setelah saya masuk ke restoran dan memesan menu, tak perlu menunggu lama, pesanan Beef Steak dan Milkshake Strawberry Special itu sudah terhidang di meja.
Ketika sajian steak dihidangkan di atas meja, pelayan langsung menyiram brown sauce di atas irisan daging panggang. Saus itu nyaris menutupi daging yang kehitaman. Steak yang beralasakan hot plate itu "ditemani" buncis dan wortel rebus.
Asap tipis membumbung serta gelembung-gelembung kecil yang muncul dari pinggir hot plate masih terlihat jelas. Saya sudah tidak sabar ingin menyantapnya. Pisau di tangan kanan dan garpu di tangan kiri pun siap beraksi. Mudah sekali memotong dagingnya. Tak perlu pakai tenaga. Begitu juga ketika potongan daging itu masuk ke mulut, terasa empuk dan berbumbu.
Namun, rasa bumbunya tidak terlalu tajam, datar. Lada yang biasanya mendominasi saus steak pun tak terasa. Bagi Anda yang tidak menyukai rasa yang kental, cocok menikmati hidangan ini. Dagingnya pun tidak terlihat juicy. Menurut Manager Operational Waroeng Steak and Shake, Cahya Indra Yudha, sebelum di panggang, daging itu dimemarkan agar bumbu lebih menyerap dan daging lebih empuk, sehingga air di dalam daging lenyap.
Waroeng Steak and Shake menyajikan berbagai pilihan steak, termasuk daging tipis yang dibalut tepung, Steak Tepung. "Kami menawarkan variasi steak yang berbeda, konsep steak ini idenya langsung dari owner kami yaitu Siti Haryani dan Jody Brotosuseno. Bumbunya itu, tepung terigu yang dicampur telur dan bumbu-bumbu spesial yang sudah ada takarannya sendiri," kata Cahya Indra Yudha.
Steak tepung renyah
Ide pembuatan Steak Tepung ini, diilhami dari orangtua sang pemilik yang juga memiliki restoran Obonk Steak & Ribs. "Hanya saja racikannya yang berbeda," tutur Indra. Meski beda dengan sajian steak kebanyakan, Steak Tepung, kata Indra, penyukanya banyak. "Begitu awal kami buka Waroeng Steak and Shake, respons terhadap menu Steak Tepung luar biasa," katanya. Tepung garing menambah kemeriahan dalam menyantap stik.
Bagi Anda yang ingin memesan daging impor, Waroeng Steak and Shake juga menyediakannya, seperti Sirloin Steak.
Untuk menu barunya, Waroeng Steak and Shake menawarkan Chicken Cordon Bleu. Menu itu berupa gumpalan daging ayam yang dibalut daging asap dan keju. Lelehan kejunya sungguh menggoda selera. Belum lagi, rasa gurih yang mendominasi, terasa nikmat.
Rumah makan itu juga menyediakan Chicken Drumstick. Lima potong daging yang menonjolkan tulang sebagai stick sebagai variasi menu terbaru dari restoran yang mengusung semboyan 'Steak Luar Biasa' ini. "Kami mencoba mengembangkan menu baru, dan kebetulan proses pembuatannya juga simple dan umum (sudah dikenal masyarakat), rasanya juga lumayan dan banyak yang suka," tutur pria yang akrab disapa Indra ini.
Chicken Drumstick ini berupa daging ayam bagian sayap. Satu daging sayap ayam dijadikan dua potong drumstick. Satu porsi berisi lima drumstick. "Jadi, dalam satu sajian Chicken Drumstick, kami menggunakan dua setengah sayap ayam," ucapnya.
Milkshake spesial