Harganya Miring, Tapi Mengapa Belanja Via Online Boros? Ini Penyebabnya
Harga barang yang dijual via online sebenarnya relatif lebih murah, tapi mengapa belanja belanja online bikin boros?
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan teknologi informasi cukup membuat hidup kita jauh lebih praktis.
Berbelanja misalnya. Cukup dengan gadget yang terakses dengan internet, Anda sudah bisa membeli barang secara daring (dalam jaringan).
Barang pesanan pun bisa Anda didapatkan tanpa harus pergi ke toko.
Tapi hati-hati, bila fasilitas ini tidak dimanfaatkan dengan bijak yang terjadi malah kerugian.
Menurut pengamatan Eka Agustina, konsultan dari QM Financial, mereka yang berbelanja secara daring cenderung lebih boros ketimbang belanja di toko.
"Harga barang di situs berbelanja online biasanya dibanderol jauh lebih murah per satuannya daripada di toko. Calon pembeli pun tergoda untuk membeli banyak," ujarnya saat ditemui TRIBUNnews.com di Indonesia Banking Expo 2013 di Jakarta Convention Center akhir pekan lalu.
Di samping menahan hasrat, Eka juga menyarankan pembeli untuk membuat rekening terpisah yang dikhususkan sebagai bujet belanja keperluan pribadi.
"Pengeluran pribadi tidak boleh lebih 20 persen dari jumlah pemasukan. Ini rumus kesehatan finansial," ujarnya.
"Membuat catatan cash flow juga penting supaya Anda tahu kelar-masuknya uang. Bila ada 'kebocoran', bisa langsung disiasati. Anda dapat mencatatnya di buku kecil atau manfaatkan fasilitas note pada handphone," katanya.
Sekarang yang jadi masalah adalah, tutur Eka, niat untuk melakukannya.
Langkah-langkah yang disarankan Eka memang harus diniatkan bila Anda tidak mau merugi.