Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Terapi Hormon Hambat Penuaan Dini

Penuaan dini pada kulit wajah pun juga bisa disebabkan oleh masalah hormonal.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Terapi Hormon Hambat Penuaan Dini
net

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM - Tubuh dan hormon ibarat notasi musik dalam sebuah lagu. Bila notasinya harmonis, lagu akan terdengar indah.

Begitu pula hormon dalam tubuh. Bila jumlahnya harmonis, organ dalam tubuh akan bekerja maksimal.
Namun saat tubuh kekurangan atau kelebihan hormon, kinerja organ dalam tubuh akan terganggu.

Akibatnya, berbagai macam gangguan kesehatan mulai bermunculan. Mulai dari yang bersifat degenerative seperti diabetes, hipertensi, dan kolestrol, hingga soal tempat tidur seperti menurunnya libido.

Penuaan dini pada kulit wajah pun juga bisa disebabkan oleh masalah hormonal.

"Selama ini orang awam tahunya hormon menurun seiring bertambahnya umur. Tapi yang terjadi sebetulnya adalah tubuh cepat menua karena kekurangan hormon," ujar dr. Luluk M.Savira saat ditemui TRIBUNnews.com belum lama ini.

Luluk adalah salah seorang dokter kecantikan di Ammara Clinic yang berlokasi di Bellagio, Mega Kuningan, Jakarta.

Berita Rekomendasi

Penuaan dini adalah salah satu permasalahan kecantikan yang paling ditakuti perempuan. Tanda-tandanya adalah garis-garis halus di kulit wajah, kulit keriput, kendur dan flek hitam.

Tentu saja perempuan mana pun tidak ingin tampil demikian. Untuk mengatasinya, terapi hormon bisa menjadi pilihan. Dengan terapi ini, jumlah hormon yang kurang ataupun berlebih dalam tubuh akan diseimbangkan.

Namun yang perlu diperhatikan adalah jenis hormon yang dipakai.

"Penggunaan Hormon sintetik sangat tidak disarankan karena kualitasnya tidak sama dengan hormon alami dalam tubuh," ujar Luluk.

Ia menyarankan hormon bio identical  karena kualitasnya yang serupa dengan hormon dalam tubuh.
Hormon bisa dimasukkan ke dalam tubuh dengan berbagai cara. Biasanya di klinik Ammara, Luluk menggunakan teknik injeksi, obat yang diminum atau krim.

"Dosisnya disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Setiap orang tentunya memiliki kebutuhan hormon yang berbeda," ujarnya.

Begitu pula dengan lamanya terapi. Biasanya terapi dilakukan tiga sampai enam bulan lamanya.
Dengan terapi yang bersifat lebih personal inilah, hasil akan lebih maksimal.

Bila hormon dalam tubuh sudah dalam jumlah yang pas,  seluruh organ tubuh akan bekerja dengan maksimal. Anda terhindar dari penyakit degenerative, penuaan pun dapat diperlambat.

Bukan wanita saja, pria pun dapat melakukan prosedur ini.
"Jangan tunggu sampai Anda sakit dulu. Mulailah terapi ini saat Anda merasa sehat sekalipun," katanya.

Tags:
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas