Indonesia Selenggarakan Wayang World Puppet Carnival 2013
Indonesia jadi tuan rumah "Wayang World Puppet Carnival 2013," acara puncaknya akan berlangsung pada bulan September 2013.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang S. Prabowo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) bekerja sama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo, menyelenggarakan Wayang World Puppet Carnival 2013, dimana acara puncaknya akan berlangsung pada bulan September 2013.
Ketua Umum Pepadi, Eko Tjipto, mengatakan gagasan Wayang World Puppet Carnival muncul saat Pepadi mengirim peserta ke WPC di Kazakhstan bulan September 2012.
"Saya memimpin tim wayang Indonesia dengan menampilkan dua jenis wayang, yakni wayang kulit Purwa gaya Surakarta dan wayang Sandosa," kata Eko saat jumpa pers di ex Plaza, Jumat (28/6/2013).
"Disana, saya berpikir kenapa Kazakhstan sebagai negara yang relatif muda, baru berumur 20 tahun, mampu menyelenggarakan festival internasional yang diikuti 23 negara," tambahnya.
Eko menuturkan dari pemikiran tersebut, ia kemudian berbicara dengan Direktur Artistik WPC, Rod Petrovic, dan menanyakan apakah bersedia membantunya menyelenggarakan acara seperti itu di Indonesia.
"Dia sangat antusias karena telah mempelajari Indonesia sebagai tempat wayang yang diakui oleh Unesco sebagai heritage dunia. Saya ingin tunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia adalah home of wayang. Saya juga berharap acara ini bisa memicu gerakan nasional cinta budaya tradisi," tuturnya.
Eko menambahkan, puncak kegiatan acara tersebut selama satu minggu di bulan September dengan diisi kurang lebih 83 pertunjukan, pemutaran film, dan video. Selain itu juga akan digelar satu seminar dengan tema 'Puppets in the 21st Century (4/9/2013) dan satu lokakarya bertema 'Wayang Heritage of Unesco' (6/9/2013) dan pergelaran wayang Indonesia oleh dalang-dalang kondang seperti Ki Anom Suroto, Ki Manteb Sudarsono, dan Ki Asep Sunandar.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Catrini Pratihari Kubontubuh, mengatakan acara tersebut juga bertujuan agar generasi muda Indonesia bisa meneruskan budaya wayang.
"Enggak bicara hal muluk, tapi bagaimana generasi muda bisa meneruskan," tandasnya.