Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Malam Ini Saksikan Keseruan Perempuan Hamil di Acara Pregnant In Heels

Bagi kaum eksekutif, jet set dan sosialita di AS, memiliki pengacara dan konsultan keuangan pribadi adalah

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Malam Ini Saksikan Keseruan Perempuan Hamil di Acara Pregnant In Heels
Sony Entertainment Television (SET)
Acara Pregnant In Heels yang tayang di saluran televisi berbayar, Sony Entertainment Television (SET). 

TRIBUNNEWS.COM - Bagi kaum eksekutif, jet set dan sosialita di AS, memiliki pengacara dan konsultan keuangan pribadi adalah keharusan demi kelancaran dan kesuksesan mereka. Nah, ada profesi baru yang jadi andalan untuk membantu mereka menjadi ibu dan orang tua yang baik.

Bukan, bukan pengasuh anak atau konsultan laktasi, tapi Pregnancy Concierge – layanan konsultasi dan bantuan teknis untuk menyiapkan dan mendampingi ibu dan pasangan menjalani proses kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua. Profesi dan jenis bisnis ini sedang trend di AS bisa dicontek untuk diterapkan di Indonesia loh. Ingin tahu lebih banyak? Saksikan Pregnant In Heels, serial dokumenter yang mengupas lika-liku profesi dan bisnis Pregnancy Concierge di saluran Sony Entertainment Television (SET), tiap Senin hingga Jumat, mulai pukul 20.05 WIB mulai 28 Juni ini.

Pregnant In Heels menghadirkan seorang pregnancy concierge Rosie Pope dalam membantu klien-kliennya menghadapi permasalahan dan persiapan kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua. Ia termasuk orang yang mempopulerkan profesi dan bisnis ini, bahkan tarifnya bisa mencapai 500 dollar per jam! Wanita berdarah Inggris ini juga desainer label pakaian khusus wanita hamil “Rosie Pope Maternity”, pemilik lembaga kursus persiapan kehamilan, persalinan & parenting: MomPrep dan penulis buku “Mommy IQ”. Ibu tiga anak ini pun pernah mengalami masalah fertilitas. Keahlian, pengalaman dan kesuskesannya menjadikan Rosie sebagai panutan dan ahli di bidang kehamilan, persalinan dan parenting.

“Profesi dan bisnis pregnancy concierge yang saya jalani bermula dari para pelanggan butik dan peserta kursus MomPrep yang punya masalah, permintaan dan pesanan yang spesifik dan aneh-aneh. Mereka pun tidak ingin bergabung di sesi edukasi dengan para peserta lain. Jadilah saya menangani mereka secara individu kasus per kasus, dan di serial ini, dipilih klien-klien dengan kasus paling menantang, aneh dan kontroversial,” kata Rosie yang memiliki dua asisten yang gesit dan cekatan: Hannah Hurwitz dan Lawrence “LT” Thompson.

Rosie melanjutkan, profesi dan bisnis Pregnancy Concierge sangat menjanjikan dan akan terus berkembang. “Saat ini dan ke depannya, ada pergeseran karakter generasi nenek-nenek. Kita tidak bisa lagi mengandalkan mereka untuk mengasuh bayi-bayi kita. Para nenek tidak lagi wanita 50 atau 60an yang punya pengalaman, waktu dan naluri keibuan untuk mengasuh cucu-cucu mereka. Mereka adalah perempuan yang gaul dan sibuk dengan kehidupan sosial mereka; karena semasa muda mereka sibuk bekerja, mereka sudah tidak punya naluri keibuan kuat untuk cucu mereka. Jadi, kaum ibu perlu panutan yang baru dan bantuan yang bisa dihandalkan,” kata Rosie lagi.

Terangkum dalam delapan episode di Musim Pertama dan sepuluh episode di Musim Kedua yang ditayangkan SET mulai 28 Juni ini, tiap episodenya Rosie menangani dua orang klien dengan cerita menarik, dilema dan permintaan khusus serta keseruan yang berbeda. Mulai yang normal seperti menyiapkan ruang bayi di apartemen mungil milik pasangan pecinta musik heavy metal, memberikan kursus singkat bagi calon ibu dan pria simpanan yang harus jadi “bapak rumah tangga”; acara ini pun menyentuh beberapa topik kontroversial, seperti persalinan di rumah, ibu memakan plasenta, hingga vaksinasi.

Tak hanya itu, Rosie pun turun tangan menyelamatkan rumah tangga para klien, seperti klien yang mengalami masalah seksual akibat kehamilan, klien yang capek dengan kelakuan suaminya yang jauh lebih muda dan kekanak-kanakan, serta perselisihan pasangan berbeda agama apakah anak dibesarkan dengan cara Katolik atau Yahudi.

Berita Rekomendasi

Bahkan, beberapa klien punya permintaan yang ekstravagant seperti mengusir hantu dari rumah bersalin, merancang pakaian dan menyiapkan tim penata rambut plus make up agar si ibu terlihat cantik saat persalinan, menyiapkan lukisan telanjang ibu hamil yang berpose di atas kuda hingga tugas mencari nama yang sempurna untuk bayi dengan metode yang berbeda dari lainnya. “Klien saya ini tidak mau anaknya punya nama dengan awalan dan akhiran huruf tertentu, banyak sekali persyaratannya, hingga akhirnya saya mengumpulkan tim ahli bahasa dari universitas ternama dan melakukan focus group discussion untuk menemukan nama yang sempurna bagi sang bayi,” ujar Rosie tentang tugas yang dianggapnya paling menantang.

Walau menghadirkan klien-klien dari kalangan elite dengan permintaan yang aneh-aneh, acara ini bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi para pasangan dan orang tua. “Mereka memang punya keinginan aneh-aneh, karena memang begitulah mereka dan inilah New York. Namun pada intinya, mereka punya keinginan dan kekhawatiran yang sama dengan semua ibu dan pasangan di dunia: menjadi ibu dan orang tua yang baik untuk anak mereka,” kata Rosie.

Tak hanya seputar profesi dan klien Pregnancy Conciergenya, serial ini juga menghadirkan bagaimana Rosie harus mengatur kesibukannya sebagai ibu, menjalankan usahanya serta menghadapi kendala fertilitas. Membuat acara ini menarik ditonton bagi para calon ibu, mereka yang sudah menjadi orang tua atau mereka yang ingin berbisnis.

Penasaran keseruan apa yang disuguhkan Rosie Pope dan bagaimana ia menyelesaikan “mission impossible” dari klien-kliennya ? Saksikan Pregnant in Heels Senin sampai Jumat jam 20:05 mulai 28 Juni 2013 di Sony Entertainment Television (SET), yang  dapat disaksikan melalui Indovision ch. 160, Aora ch. 418, dan First Media ch. 170.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas