Busana Muslim Tampil Elegan Dalam Balutan Warna Alam
Berbagai koleksi busana yang lekat dengan motif lokal dan terinspirasi dari alam.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kreasi busana dengan cita rasa tradisional tidak selamanya ditampilkan dalam garis konservatif. Warna-warna pelangi serta motif kontemporer bisa juga jadi alternatif. Bahkan, tidak menutup kemungkinan pula nuansa tradisional itu muncul dalam koleksi busana muslim.
Perancang batik warna alam Rosso mencoba menampilkan berbagai koleksi busana yang lekat dengan motif lokal dan terinspirasi dari alam. Pada launching brand Arros, Rosso menampilkan koleksi busana muslim dan kerudung batik warna alam.
Launching digelar di kediamannya di Jalan Wonosari Km. 7, Wiyoro Kidul, Gg Flamboyan, Rt 07 Rw 13, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, belum lama ini.
Menurut Rosso, mengenakan busana muslim tidak berarti out of date tetapi memakai busana muslim tetap bisa tampil sempurna sesuai trend fashion yang sedang berkembang. Pemilihan bahan dan padu padan yang selaras antara busana dan kerudung menjadikan penampilan berkesan elegan. Hal inilah yang digarap oleh perancang busana Rosso dengan mengeluarkan busana muslim dan kerudung batik warna alam menyambut bulan Ramadhan 2013.
"Setelah baju-baju muslim dan batik warna alam, kini saya merambah ke kerudung warna alam, yang harapannya bisa merambah pasar grosir," ujar Rosso kepada Tribun Jogja.
Pasar grosir menjadi target pemasaran yang dibidik Rosso. Pasalnya selama ini produk-produk perancang busana tampil ekslusif dan hanya dikonsumsi masyarakat kelas menengah atas saja. Berangkat dari pemikiran ini, Rosso berkeinginan membuat karya baru dan melempar produk rancangannya dengan tetap mengedepankan sisi eksklusivitas.
Rosso yang memilih warna-warna alam untuk koleksinya kali itu berpandangan daya tarik busana tidak hanya pada model yang trendi, tetapi juga bahan-bahan yang digunakan.
Menurut pria asal Bantul ini, bahan-bahan dari alam akan memberikan nuansa lain pada busana atau kerudung. Pemakai busana, tambahnya, akan merasa lebih nyaman.
Meski bernuansa alam, tidak berarti warna-warna busana yang digunakan selalu gelap, seperti warna tanah. Rosso menampilkan warna-warna cerah yang tetap dihasilkan dari proses membatik secara tradisional, yakni celup. "Kalau untuk proses membatik, saya tetap ingin menerapkan pembuatan batik yang benar, yaitu tutup celup," katanya.
Untuk mendapatkan perwarna alami yang menghasilkan warna-warna cerah, Rosso merebus ekstrak tanaman-tanaman yang ada di sekitar rumahnya. Beberapa tanaman itu di antaranya, daun mangga dapat menghasilkan warna hijau pupus, daun secang yang menghasilkan warna pink, oranye dan keunguan. Ada daun mahoni untuk menghasilkan warna merah bata dan cokelat, sementara warna biru dihasilkan dari indigo dan warna kuning lembut berasal dari kayu nangka.
Proses pewarnaan pada umumnya memerlukan waktu dua sampai tiga pekan. Rosso yang rancangannya dikenal memiliki garis desain feminin itu mengaplikasikan warna-warna alam dengan tie dye dalam potongan busana kasual. Dia juga merancang busana berpotongan A line melayang sebagai koleksi pakaian perempuan.
"Untuk busana muslim, saya tidak menampilkan pakaian yang terlalu muslim. Tujuannya supaya busana masih dapat dipakai untuk kesempatan lain," terang dia.
Aneka kerudung cantik hasil besutan sang perancang ini dibanderol dengan harga Rp. 30.000 hingga Rp.35.000. Rosso sengaja memasang harga grosiran agar bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Sementara untuk produk busana muslim dari batik warna alam Rosso memasarkan mula harga Rp500.000 - Rp1.500.000. Melalui produk busana muslim dan kerudung warna alam, Rosso ingin mengkampanyekan pewarna alam yang lebih ramah lingkungan. Ingin mendapatkan produknya bisa diperoleh langsung di showroom Batik Rosso yang berada di area kediamannya.
"Targetnya untuk wanita usia matang usia 35 tahun keatas, selain di rumah juga bisa di peroleh di toko busana muslim Annisa dan Alfath," ujar Rosso. (TRIBUNJOGJA.COM)