Songket Palembang, Alternatif Busana Lebaran
Busana Ramadhan dan Idul Fitri biasanya identik dengan kaftan, tunik dan abaya. Tapi tak harus melulu demikian.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Busana Ramadhan dan Idul Fitri biasanya identik dengan kaftan, tunik dan abaya. Tapi tak harus melulu demikian.
Denny Wirawan ingin menawarkan alternatif busana Lebaran dengan koleksi busana berbahan songket Palembang.
Koleksi tersebut ia tampilkan dalam "Ramadhan in Style" yang dihelat oleh Plaza Indonesia bekerja sama dengan Cita Tenun Indonesia, di St.Louis Lounge @ Lamoda, Plaza Indonesia, Kamis (25/7/2013).
Petang itu, ia menampilkan enam look dari lini Bali Java, lini busana etnik miliknya. Sesuai ciri khas desainnya yang sartorial, Denny menyulap songket Palembang menjadi pilihan coat, bolero, blazer dengan cutting asimetris dan tailored-look.
Luaran berpalet warna tanah tersebut lalu ia padukan dengan pilihan blouse dan rok pensil, yang terkadang hadir dalam warna solid atau lagi-lagi berbahankan songket.
Walau didesain bukan sebagai busana muslim, koleksi tersebut, kata Denny, tetap bisa dikenakan sebagai busana untuk Ramadhan dan Idul Fitri.
Ia mencontohan look terakhir. Coat tenun ber-cutting modern dengan aksen ikat pinggang yang diikat membentuk pita besar, ia padukan dengan sarung sebagai rok dan kamisol, serta selendang sebagai kerudung untuk sentuhan akhir.
"Memang harus tertutup dan tidak seksi. Tapi tertutup itu tidak berarti head-to-toe harus demikian," ujar Denny.
Misalkan, kata dia lagi, busana tertutup namun dengan sentuhan sporty, seperti yang ia tampilkan di Jakarta Fashion & Food Festival 2013 Mei lalu.
"Saya di sini ingin memberi alternatif kepada pecinta fashion, jika di bulan Ramadhan masih bisa bergaya dengan penampilan berbeda. Kalau dengan tenun, saya ingin menawarkan sesuatu yang simpel," jelas Denny.
Selain Denny, peragaan "Ramadhan in Style" turut menghadirkan busana berbahan tenun karya Auguste Soesastro, Ari Seputra, dan Chossy Latu.