Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Suka Duka Anton Prihardianto Mengoleksi Semua Instrumen Musik Tiup

Ini liku kisah suka duka Anton Prihardianto mengoleksi semua instrumen musik tiup.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kisah Suka Duka Anton Prihardianto Mengoleksi Semua Instrumen Musik Tiup
istimewa

"Di sini kan kita saling subsidi, ya. Semisal ada kalangan menengah ke bawah, harga (saxophone)-nya ada yang Rp 2,5 juta. Itu masih terlalu mahal untuk mereka sehingga akhirnya ada yang menyicil. Tapi nggak semua, kita pertimbangkan dengan kemampuan mereka," kata perempuan kelahiran Lampung ini.

Tina juga menyatakan tidak sedikit dari peserta kalangan menengah ke bawah yang belajar di Rumah Tiup menjadikan keahliannya bermain saxophone sebagai profesi. Sekali main, tambah Tina, kalangan tersebut bisa mendapat upah sebesar Rp 350 ribu. Hasilnya biasanya mereka tabung untuk membayar cicilan atau membeli saxophone yang lebih baik.

Rumah Tiup menampung lebih dari 200 alat musik tiup. Kebanyakan terdiri dari saxophone dengan berbagai jenis, yakni sopranino, sopran, alto, melodi, tenor, bariton, dan bas. Di sana bisa ditemukan saxophone dalam bentuk yang pertama kali ditemukan, hingga bentuk modern. Hampir semua alat musik di sana masih dapat difungsikan dengan baik.

Selain mengoleksi, Anton dan Tina juga menjual saxophone dengan brand-nya sendiri, Valentine, Antonio, dan Anthony. Mereka juga menjual alat musik tiup bekas yang berasal dari Eropa, Amerika, dan Asia. Alat-alat musik tersebut dijual dengan kisaran harga Rp 2,5 juta sampai tak terhingga untuk yang bekas. Sedangkan untuk yang baru, sekarang dijual seharga Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Rumah Tiup aktif berdiri sejak tahun 1998. Hingga saat ini Rumah Tiup telah memiliki dua cabang, yakni di Cibubur, Jakarta Timur, dan Yogyakarta, Jawa Tengah. Dua cabang tersebut dikelola oleh anak-anak mereka yang juga gemar dan mahir bermain saxophone. Penggemar musik tiup yang hobi main ke rumah ini pun tergabung dalam Komunitas Rumah Tiup. Sampai saat ini, anggotanya berjumlah lebih dari 2000 orang, dari seluruh Indonesia.

Saat ditanya mengapa memilih mengagumi saxophone dibanding alat musik lain, Tina menyatakan saxophone bisa membuat orang jadi lebih percaya diri.

"Misalnya ada anak yang tidak dikenal di sekolahnya. Kemudian dia main saxophone di atas panggung. Semua orang mengelu-elukan, jadi dia bangga. Jadi dari bukan siapa-siapa jadi orang yang spesial. Ya itulah saxophone," ucap Tina.

Berita Rekomendasi

Senada dengan Tina, Anton juga menganggap bahwa saxophone adalah alat musik yang spesial.

"Memang ini dibanding alat musik yang lain dia cukup spesial, ya. Gitar gitu sudah biasa. Jadi kita membantu mewujudkan impian orang untuk menjadi spesial," kata pria asal Yogyakarta ini.

Pria yang pernah mengiringi penyanyi kondang Krisdayanti ini tak henti-henti mengajak masyarakat untuk bermain saxophone. Ia ingin menyebarkan kebahagiaan melalui alat musik yang dianggapnya spesial itu.

"Jadi sungguh-sungguh mengajak, yuk happy-happy. Temanya itu. Kalau belum bisa tak ajari gratis, kalau rusak tak dandani (perbaiki). Sing penting koe iso, aku udah seneng (yang penting kamu bisa saya sudah senang). Ini gampang, lho, walau kelihatannya rumit. Nggak percaya? Coba saja...," kata Anton disusul dengan tawa.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas