Cicipi Menu Jajanan Ini di Festival Kuliner Serpong, 27 Agustus - 22 September 2013
Inilah deretan menu jajanan yang bisa dinikmati di "Festival Kuliner Serpong" digelar 27 Agustus - 22 September 2013 di Summarecon Mall Serpong.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, SERPONG - Setelah sukses menggelar acara Festival Kuliner Serpong (FKS) dengan tema Beauty of Bali (2011) dan Minang Nan Rancak (2012), untuk ketiga kalinya Summarecon Mal Serpong (SMS) menyelenggarakan FKS dengan mengangkat tema Jawa Sing Ngangeni yang diselenggarakan dari tanggal 27 Agustus sampai 22 September.
Berbagai cita rasa dan kelezatan kuliner khas Yogyakarta dan Solo akan menggoyang lidah para pecinta warisan kuliner tanah air, sebut saja kuliner seperti Srabi Notosuman, Sate Klatak Mak Adhi, Sate Sapi Pak Kempleng, Sate Jamur, Kopi Joss, Bebek Goreng H. Slamet, dan masih banyak lagi.
Festival yang diikuti 80 penjaja kuliner dari tanah Jawa ini mulai dibisa dinikmati pada pukul 16.00-22.00 (Senin-Kamis), 14.00-22.00 (Jumat), dan 11.00-23.00. Acara tersebut berlokasi di arena Piazza SMS yang beratapkan langit sehingga memberikan nuansa tersendiri saat Anda menikmati santapan.
Untuk menjaga rasa yang otentik, beberapa pedagang makanan bahkan diboyong langsung dari tempat asalnya. Puluhan pedagang kuliner yang telah diseleksi dan dipilih melalui kriteria rasa, penyajian, kebersihan dan juga harga, siap ditampilkan untuk memuaskan rasa kangen masyarakat Jakarta dan sekitarnya akan makanan-makanan khas Jawa. "Sebanyak 30 persen pedagang kami datangkan langsung dari Jogja dan Solo," ujar Soegianto Nagaria Direktur PT Sumarecon Agung Tbk saat ditemui dalam acara pembukaan Festival Kuliner Serpong 2013 di Summarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (27/8) malam.
Suasana kota Yogyakarta dan Solo tidak hanya terasa di lidah tapi juga dalam pengalaman saat menikmati sajian kuliner. Salah satunya dengan hadirnya area lesehan yang seakan membawa Anda berada di pelataran Jalan Malioboro.
Konsep bentuk bangunan dan dekorasi khas Yogyakarta dan Solo yang dikemas lengkap dengan pernak pernik miniatur dari Tugu Yogyakarta, Gerbang Keraton, dan Kasultanan serta Rumah Joglo yang akan membuat FKS tampil unik, meriah, dan menarik sebagai alternatif destinasi, serta memberikan pengalaman yang berbeda saat menyantap berbagai hidangan istimewa bersama keluarga.
Alasan diadakannya festival tersebut dikatakan Soegianto lantaran pihaknya ingin mengangkat kuliner nusantara, karena seperti diketahui, selain kaya akan adat dan budaya, Indonesia juga terkenal dengan keanekaragaman kuliner khas dari masing-masing daerah, diantaranya Jogja dan Solo yang tahun ini menjadi tema FKS. "Pemilihan tema setiap tahunya berebeda, kami angkat tema-tema nasional maupun internasional. Di FKS kali ini, kami angkat Jogja dan Solo karena memang dua daerah ini memiliki keanekaragaman kuliner," kata Soegianto.
Tahun ini, SMS menargetkan 320.000 pengunjung untuk datang menikmati waktunya sembari bersantap. Rangkaian hiburan juga tak lepas dari ke khasan kedua daerah tersebut, salah satunya tarian tradisional dari Sanggar Tari Soerya Soemirat, serta penampilan dari Sundari Soekotjo, Jogja Hiphop Fondation, Sruti Respati, tak ketinggalan Gading Night Carnival yang menambah semarak jalannya FKS.
Lamanya penyelenggaraan tentu sudah melalui proses pemikiran tersendiri dari pelaksana yaitu SMS, untuk mencegah kebosanan, dipertengahan jalannya festival, SMS akan mengganti konsep dengan menambahkan pernak-pernik yang tak kalah menariknya.
Seperti penyelenggaraan FKS tahun sebelumnya, alat transaksi menggunakan kupon bermotif kota Yogyakarta dan Solo, yang menampilkan bangunan khas dan candi-candi di dalam kupon FKS. Untuk mendapatkannya, pengunjung dapat menukarkannya pada booth kasir sebagai alat pembelian makanan diseluruh tenant di area FKS. (vin)
Harga:
Kopis Joss: Rp 16.000
Srabi Notosuman: Rp 4.000 perbuah
Sate Sapi Pak Kempleng: Rp 34.000 (6 tusuk sate+nasi/lontong).