Indonesia Masih Menjanjikan untuk Industri Busana Muslim
Penduduk mayoritas muslim dan semakin banyaknya insan kreatif yang bermunculan, Indonesia menjadi pasar menjanjikan untuk industri yang satu ini.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan mode busana muslim di Indonesia semakin menunjukkan geliatnya. Dengan penduduk mayoritas muslim dan semakin banyaknya insan kreatif yang bermunculan, Indonesia menjadi pasar menjanjikan untuk industri yang satu ini.
Tak heran jika pemerintah memiliki visi ambisus menjadikan Indonesia sebagai kiblat mode muslim di dunia.
Berangkat dari perkembangan tersebut, label busana muslim lokal Up2date terus menargetkan penjualan yang meningkat tiap tahunnya.
Tahun ini, label yang lahir pada 2006 itu, menargetkan penjualan 115 ribu - 125 ribu potong busana untuk tahun 2014.
"Market share 8 persen dari total konsumsi busana muslim di Indonesia," ujar aktris Alya Rohali, spokesperson Up2date saat jumpa pers jelang peragaan busana koleksi terbaru Up2date, "Ingenious" di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Setiap bulannya, kata Alya, Up2date akan memproduksi 20 ribu potong pakaian untuk memenuhi target tersebut.
Di kesempatan yang sama, Ronnie Agus dari Business Developement Up2date mengatakan Up2date berhasil menjual 96 ribu potong pakaian pada 2013.
"Tentu setiap tahun target bertambah. Kami melihat ada kebutuhan pasar yang semakin meningkat," ujar Ronnie kepada Tribunnews.com.
Di samping itu, Up2date akan membuka 10 gerai baru, dua di antaranya di Singapura dan Brunei Darussalam.
"Gerai kami di Batam sering dikunjungi orang Singapura. Ini mengapa kami berekspansi ke Singapura," jelas Ronnie.
Sejak kemunculannya, Up2date memberikan hawa segar bagi para muslimah yang ingin tampil modis dalam balutan busana muslim. Padu padan menarik dalam gaya perempuan urban menjadi ciri khas brand yang dipelopori oleh Irna Mutiara itu.
"Saya rasa hanya Up2date yang bisa menyuguhkan busana muslim yang syari'i namin sesuai zaman," ujar Pemimpin Redaksi Majalah Noor Jetti R. Hadi.