Cara Aman Percantik Wajah dan Membesarkan Buah Dada Silahkan Tanya dr Hendri Andreas Sp BP
Mau memiliki wajah yang berisi dan buah dada yang terlihat lebih membesar
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah anda ingin punya wajah yang berisi dan buah dada yang terlihat lebih membesar? Jika itu yang diinginkan, Anda bisa meliriknya dengan cara melakukan operasi bedah transfer lemak atau fat transfer. Cara ini diyakini jauh lebih aman dibandingkan melakukan operasi implan silikon.
Dokter spesialis bedah plastik, dr Hendri Andreas Sp.BP, mengatakan di Indonesia operasi fat transfer masih belum populer. Padahal hasil operasi ini, kata dia, pasien tidak terlalu merasakan nyeri dalam jangka waktu lama maupun hadirnya bekas luka yang kerap menganggu penampilan.
''Operasi fat transfer ini aman karena menggunakan dari bagian lemak tubuh sendiri. Bekas lukanya kecil sekali hanya berupa titik bekas suntikan. Kalau implan silikon payudara bisa meninggalkan bekas luka sampai 4-5 cm,'' kata dr Hendri ketika dijumpai di Jakarta.
Untuk teknik fat transfer ini, dr Hendri menjelaskan, lemak yang digunakan berasal dari lemak yang terdapat di bawah kulit, bukan dari lemak di dalam darah. Hasil simposium fat transfer yang baru saja diikutinya di Taiwan, ia mengatakan, pengambilan lemak bisa diambil dari bagian paha maupun pinggang. Lemak-lemak tersebut selanjutnya dipindahkan ke bagian wajah dan dada.
Untuk pengambilan lemak dari bagian paha maupun pinggang, dokter kelahiran Plaju, Palembang, ini mengatakan, dapat dilakukan dalam beberapa proses. Diantaranya dengan melakukan proses pemutaran lemak, pembilasan dengan cairan atau membiarkan hingga tersisa endapan lemaknya. Setelah proses tersebut, kata dia, barulah lemak dipindahkan ke bagian wajah atau dada dengan cara disuntik. ''Inilah yang membuat bekas lukanya menjadi nyaris tidak terlihat,'' jelas dokter spesialis bedah plastik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini.
Mengenai kuantitas pemindahan lemak, dr Hendri mengatakan, untuk bagian wajah biasanya maksimal mencapai 50 cc buat kedua pipi. Lalu pada buah dada, kata dia, biasanya mencapai 200 cc. Namun semua itu tergantung dengan kebutuhan yang diselaraskan dengan penampilan. ''Tentunya tak bisa terlalu banyak,'' kata dia.
Perbedaan antara fat transfer dan implan silikon, kata dr Hendri, terletak pada proses penyusutan. Lemak hasil proses fat transfer biasanya mengalami penyusutan. Tak heran, kata dia, untuk mendapatkan hasil yang diinginkan maka biasanya pasien dapat melakukan operasi fat transfer ini bisa mencapai 2-3 kali tindakan.
Operasi tambahan ini, kata dr Hendri, biasanya dilakukan enam bulan setelah tindakan operasi pertama. Tindakan operasi ini perlu dilakukan karena lemak yang dipindah itu belum mampu survive hingga 100 persen. Di Italia, kata dia, sekarang ini diklaim dokter bedah di negara Pizza itu sudah bisa membuat tingkat hidup lemak yang dipindahkan mencapai 70 persen. ''Nah sekarang ini yang masih dilakukan riset adalah bagaimana membuat lemak yang dipindahkan itu bisa hidup sampai 100 persen. Tapi setelah proses fat transfer mencapai bentuk yang diinginkan, biasanya lemak itu bisa bertahan hingga 10-15 tahun di dalam tubuh pasiennya.''
Sebaliknya pada implan silikon, dr Hendri menjelaskan, pasien memang hanya sekali saja melakukan operasi. Ini disebabkan silikon yang ditanamkan ke dalam tubuh pasien itu jumlahnya sudah tetap dan tidak berubah. ''Dari sisi agama, tentunya fat transfer ini bisa menjadi solusi karena tak ada benda lain yang tersisa di tubuh pasien ketika sudah meninggal. Inilah yang membuat berbeda dengan implan silikon.''
Perbedaan lainnya, kata dr Hendri, pasien yang melakukan fat transfer biasanya tidak terlalu lama melakukan recovery. Setelah operasi, kata dia, pasien sudah bisa beraktivitas. Namun selama jangka waktu dua pekan, ia menyarankan agar pasien jangan langsung melakukan aktivitas yang terlalu berlebihan. ''Misalnya untuk membilas wajah, cukup pelan-pelan saja. Soalnya lemak yang dipindahkan itu masih membutuhkan nutrisi untuk bisa bertahan hidup.''
Sedangkan untuk operasi implan silikon, ia menyebut, pasien akan mengalami rasa nyeri dalam waktu yang cukup lama. ''Rasa nyeri hasil operasi juga jauh lebih besar jika dilakukan implan ketimbang fat transfer.''
Nah untuk urusan biaya, dr Hendri yang membuka praktek di Gandaria dan MOI Kelapa Gading ini, memasang tarif di bawah Rp 20 juta untuk sekali tindakan fat transfer di bagian wajah. Sedangkan untuk operasi implan silikon, kata dia, rata-rata harganya berkisar Rp 50 juta.
''Untuk operasi fat transfer pada bagian dada, saya memberikannya separuh dari harga operasi implan. Saat ini operasi fat transfer memang agak lebih mahal sedikit