Siasat Fox International Channels Perangi Pengunduhan Ilegal
Permasalahannya terletak pada kebiasaan penonton mengunduh secara ilegal serial favorit
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Fajar Anjungroso
Laproran Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Pengunduhan ilegal bukan hanya permasalahan industri film dan musik semata. Industri pertelevisian ternyata juga menghadapi hal serupa.
Masalah ini dialami Fox International Channels (FIC) sebagai penyedia saluran-saluran berbayar di Indonesia yang banyak menayangkan serial-serial tv Hollywood.
Permasalahannya terletak pada kebiasaan penonton mengunduh secara ilegal serial favorit mereka karena tak sabar menanti terlalu lama serial tersebut tayang di Tanah Air. Mereka mengunduh secara ilegal di internet mengingat episode atau musim terbaru serial tersebut sudah ditayangkan jauh hari di negara asalnya.
"Padahal tak murah untuk membeli license serialnya," ujar Senior Marketing Executive Fox International Channels (FIC) Indonesia Tiara Sugiyono saat ditemui Tribunnews.com di sela acara FOX Entriptainment di Le Meridien, Bali, akhir pekan lalu.
"The Walking Dead", "Glee", dan "Revenge" disebut Tiara sebagai serial-serial populer yang kerap menjadi sasaran empuk pengunduhan ilegal. Beberapa strategi FIC lakukan untuk menyiasati masalah ini. Salah satunya dengan Localization.
Director Ad Sales & Partnership FIC Indonesia Moris Sumanto mengatakan, dengan Localization, jadwal penayangan perdana episode atau musim terbaru sebuah serial di kawasan Asia dipastikan sangat mendekati di negera asalnya.
Jadi, penonton di Asia tak perlu menunggu lama. Di samping itu, jadwal juga diatur sefleksibel mungkin dengan primetime masyarakat Indonesia. "Kami akan mendatangkan serial-serial populer lebih ekspres dari sebelumnya," ujarnya.
Saat ini, StarWorld, saluran milik FIC, sudah mengaplikasikannya dengan menayangkan kontes berbakat American Idol di Asia pada hari yang sama dengan Amerika. Hanya berseleng beberapa jam. Pendekatan digital turut masuk dalam siasat untuk memerangi pengunduhan ilegal.
"Tak bisa dimungkiri, perkembangan teknologi juga membawa dampak buruk. Kita harus cerdik untuk mengoptimalkan kecanggihan teknologi masa kini," ujar Vice President Territory Head FIC Indonesia Cam Walker.
Ia memaparkan FIC berencana akan meluncurkan layanan Subscription Video on Demand (SVOD) yang dapat diakses melalui ponsel dengan hanya mengandalkan jaringan telko. Penonton pun dapat menyaksikan seluruh acara dari saluran FIC kapan saja dan di mana saja.
"Saat ini kami sedang mencoba menjajaki kerja sama denga beberapa perusahaan telko untuk layanan ini. Targetnya, layanan ini sudah dapat dinikmati 2014-2015," katanya.
Layanan ini menyediakan konten acara yang lebih banyak, mulai dari film, general entertainment, olahraga, dan acara faktual.
Sebelumnya, FIC telah memiliki layanan serupa yaitu Fox Movies Play, Fox Sports Play, Star Chinese Movies Play yang hadir dalam bentuk aplikasi iOS dan Android.
Namun kontennya terbatas dan baru dapat diakses oleh pelanggan penyedia jasa tv kabel tertentu saja. Menyusul segera, Nat Geo Play lalu Fox Play yang merupakan gabungan seluruh lalayan "Play" tadi.