Perayaan Hari Kartini, Lihatlah Lucunya Buah Hati Berbusana Aneka Profesi Impian Mereka
Lihatlah lucunya anak-anak berbusana aneka profesi di perayaan Hari Kartini. Ada dokter, pilot, hingga mbok Jamu!
Penulis: Agung Budi Santoso
Laporan: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Orangtua bisa saja memimpikan anak-anaknya suatu saat bergelar doktor, profesor, insinyur dan macam-macam lainnya. Tapi masing-masing buah hati bisa jadi punya pilihan berbeda dari dambaan orangtua.
Nah, keinginan anak-anak pada masa depannya itu setidaknya tercermin pada pilihan busana profesi yang dikenakan pada lomba kategori 'Busana Profesi' pada momen perayaan Hari Kartini.
Sekelumit gambaran kelucuan ini setidaknya tampak pada Perayaan Hari Kartini di Tangerang Selatan, Banten, persisnya di Perum Taman Fasco, Serua Ciputat, Minggu, 27 April 2014.
Anak-anak mengenakan busana profesi seperti dokter, tentara, pilot, polisi, pramugari, perawat, guru, ustad, ustadzah, Pak Tani dan aneka profesi lainnya.
Yang menarik, ada juga yang berbusana non profesi meski kategorinya adalah busana profesi. Misalnya seorang anak perempuan yang memilih berbusana bidadari (peri) lengkap dengan sayap kupu-kupunya di punggung, ibarat cerita dalam dongeng cinderela zaman Ira Maya Sopha masih kanak-kanak. Cantik, lucu dan centil!
Menggemaskan lagi melihat beberapa anak perempuan berbalut busana 'mbok jamu' lengkap dengan kebaya dan bakul di punggung berisi botol-botol jamu tradisional siap minum.
"Biarkan anak-anak berimajinasi tentang masa depannya," kata Nunung Agung Nugroho, Ketua RW di lingkungan perumahan ini. Lantas apa kriteria untuk terpilih jadi jawara?
"Yang pasti busana yang dikenakan harus serasi. Dan punya nilai lebih kalau si buah hati melenggang (berjalan) dengan percaya diri," tutur Mahmud, salah satu juri perayaan Hari Kartini dengan kategori busana profesi ini.
Pantauan Tribunnews.com, tak terlihat ada anak memilih busana 'wartawan' pada perayaan Hari Kartini. Misalnya mengenakan rompi, berkalung kamera di leher, bawa block notes dan pulpen serta alat perekam untuk wawancara. Mengapa?
Apakah profesi wartawan tidak masuk cita-cita dambaan mereka? Wallahu A'lam Bish-Shawab!