Kesan Kuno Wastra Tradisional Sirna Saat Diolah Itang Yunasz Jadi Busana Muslim
Di tangan Itang, bahan tersebut diolah menjadi pilihan busana muslim yang modern dan trendi.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Di luar "mencetak", Itang tetap berusaha memberikan ruang pada keautentikan wastra Nusantara. Misal, ia menyisipkan sulaman dan bordir halus sebagai aksen pada beberapa pilihan busana.
Kamilaa tidak hanya memberikan tekanan pada motif melalui bordir halus, tetapi juga mengimbuh ornamen manik yang disusun pada bagian pinggang siluet kaftan atau dada.
Palet warna yang hadir cenderung terang hingga pilihan warna alam mengikuti tren yang diminati masyarakat belakangan ini.
Di samping mengedepankan keindahan visual, kenyamanan tetap menjadi prioritas Itang.
Dengan teliti, Itang memilih bahan yang nyaman dipakai di tengah iklim yang tropis, semisal satin poly, sifon, dan linen poly.
Busana serba hitam menutup peragaan busana sederhana tersebut. Serba hitam namun tampak tak biasa berkat dekorasi embroidery yang dibuat tanpa menggunkakan bantuan alas kertas di bawah bahan. Penanganan ala sulam tangan ini membuat bahan yang berhiaskan bordir itu tetap menjuntai dengan cantikmya, tidak kaku, sehingga terkesan elegan dan mewah.
Sekali lagi Itang berhasil membawa busana muslim ke level yang berbeda!