Tahun Pertama Pernikahan, Ini Empat Hal yang Menguji Kesabaran
Inilah empat hal yang biasanya menguji kesabaran di tahun pertama pernikahan. Siapkah?
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Jangan menyamakan pernikahan dengan masa pacaran. Pernikahan tidak melulu selalu indah seperti yang digambarkan di dalam film-film romantis. Berikut adalah empat masalah di tahun pertama pernikahan.
1. Target berikutnya: punya anak
Usai resepsi pernikahan sukses digelar, “tuntutan” berikut dari keluarga dan kerabat lainnya pada pasangan suami istri baru adalah memiliki anak.
Padahal tidak sedikit pasangan yang baru menikah masih ingin menghabiskan waktu berdua saja terlebih dulu.
Soal urusan anak, Anda dan harus mengukur kesiapan masing-masing, baik secara emosional juga finansial. Apabila sebenarnya memang belum siap, jangan dipaksakan. Nikmatilah tahun pertama pernikahan seperti momen bulan madu yang tidak berkesudahan.
2. Berat badan kembali naik
Menjelang pernikahan, banyak calon pengantin perempuan mengalami penurunan berat badan secara drastis. Entah karena diet ketat atau stres mengurus persiapan resepsi dan akad nikah.
Nah, kondisi sebaliknya justru terjadi di tahun pertama berumah tangga, bobot tubuh perempuan cenderung mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.
Namun, janganlah terlalu mengkhawatirkannya, bukankah tubuh yang gemuk pertanda hati yang berbahagia? Jika merasa kurang nyaman dengan timbunan lemak ditubuh, maka segera lakukan diet. Jika merasa nyaman, maka percaya diri saja.
3. Istri Harus Bisa dan Siap Memasak
Sebelum menikah, perempuan sungkan untuk berlama-lama di dapur. Pasalnya, tidak sedikit perempuan modern yang malas belajar memasak. Namun, setelah menikah, umumnya kondisi tersebut akan berubah 180 derajat.
Pasalnya, setelah menjadi seorang istri, perempuan secara naluriah ingin menyenangkan dan memanjakan suami mereka, salah satunya dengan menghidangkan masakan buatan sendiri.
Memasak makanan yang lezat dan bergizi adalah salah satu cerminan rasa sayang dari seorang istri pada suami mereka.
4. Punya “pacar” seumur hidup
Terbiasa hidup mandiri, lalu sekarang harus membiasakan diri untuk berbagi pikiran, berbagi keputusan, baik dan buruk, bukanlah perkara mudah pada sebagian besar perempuan.
Namun, bukan berarti mustahil untuk Anda segera beradaptasi pada gaya hidup berpasangan ini. Anggap saja satu tahun pertama usai menikah ini seperti masa pacaran, tapi bedanya Anda dan suami hidup dalam satu atap dan selalu bersama setiap saat.
Birgitta Ajeng