Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mochi, Kue Persembahan Bangsawan Jepang

Di Jepang kue mochi awalnya hanya di makan pada saat-saat tertentu seperti perayaan Mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mochi, Kue Persembahan Bangsawan Jepang
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Jepang sungguh ternama dengan kreativitasnya di bidang kuliner. Setiap makanannya memiliki cerita masing-masing, contohnya kue mochi.

Di Jepang kue mochi awalnya hanya di makan pada saat-saat tertentu seperti perayaan Mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang.

Kue yang terbuat dari beras yang ditumbuk ini sudah digunakan untuk perayaan tahun baru bagi para bangsawan Jepang selama periode Heian (tahun 794 - 1185).

Pada awal abad ke 10, berbagai jenis mochi digunakan sebagai persembahan kekaisaran pada upacara keagamaan. Catatan dari era tahun 1.070 menyebut kue beras ini sebagai "mochii" dengan dua huruf "i". Baru sekitar abad ke 18, orang-orang mulai menyebutnya "mochi".

Namun karena permintaan terhadap kue ini sangat tinggi para pedagang di setiap sudut kota Jepang pun membuat dan menjual mochi.

Kali ini Kinseiken Seika Company menghebohkan dunia kuliner Jepang ketika meluncurkan rice cake yang berbentuk seperti tetesan air berukuran besar. Mereka menyebutnya "Shingen mochi".

Mochi istimewa ini terbuat dari air pegunungan Kaikoma di kawasan Selatan Jepang yang diberi pemanis dan bahan khusus untuk membuatnya padat. Namun sajian unik ini hanya bisa mempertahankan kepadatannya selama 30 menit saja, lalu pecah.

Jadi disarankan untuk segera menyantapnya setelah disajikan. Menu ini disajikan bersama soybean powder dan sirup brown sugar. Teskturnya sungguh lembut layaknya air, namun lebih padat. Nah, Anda penasaran mencobanya? (Miftakh F/odditycentral.com)

 

Tags:
Sumber: Sajian Sedap
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas