Kostum Berbahan Bambu Ini Dirancang Selama Tiga Hari
Maria Sinta (18) tampak sibuk merapikan kostum karnaval yang dipakainya.Menurutnya membuat kostum dari bambu merupakan hal baru dan menjadi tantangan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Maria Sinta (18) tampak sibuk merapikan kostum karnaval yang dipakainya. Tidak seperti kostum dari batik yang dibuat sebelumnya, kali ini anggota Red Batik Solo tersebut membuat kostum berbahan dasar dari bambu.
Sinta mengatakan kostum bambunya tercipta lantaran terinspirasi dari pohon cemara. Mahasiswi jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo itu hanya butuh waktu tiga hari untuk membuat kostum bambu.
"Bahan-bahannya saya ambil dari besek dan wadah kelengkeng. Untuk satu kostum ini saya habiskan dana sekitar Rp 300 ribu" ujarnya usai memamerkan kostum tersebut di sekitaran Benteng Vastenburg, Kamis (28/8/2014).
Sinta menghabiskan puluhan besek untuk membuat kostum tersebut. Menurutnya membuat kostum dari bambu merupakan hal baru dan menjadi tantangan tersendiri. "Paling sulit buat mahkotanya karena harus ngepasin kepala. Karena dari bambu jadi ringan tidak seperti kostum sebelumnya yang saya buat," ujarnya.
Rencananya, kostum kreasi Sinta dan delapan kostum bambu kreasi anggota Red Batik Solo lain akan ditampilkan pada pembukaan "Bamboo Biennale 2014" di Benteng Vastenburg 31 Agustus-28 September 2014. Tak hanya kostum bambu, juga ada 16 kreasi bambu dari arsitek dan seniman dari Solo, Jakarta, Bandung, dan beberapa kota lain di Indonesia.
Seorang Panitia Bamboo Biennale 2014 dan koordinator Red Batik Solo, Heru Mattaya mengatakan Biennale Bamboo merupakan gelaran kali pertama di Solo dan di Indonesia. "Acara ini akan menampilakn berbagai bentuk dan kreasi bambu mulai pakaian karya Red Batik Solo dan instalasi bambu karya berbagai arsitek dan seniman di antaranya bentuk shelter atau rumah yang lebih imajinatif dan akan diberikan lighting yang menawan," ujarnya.
Biennale Bamboo direncanakan akan dibuka Minggu (31/8/2014) mulai pukul 15.00. "Pada pembukaan nanti akan ditampilkan kreasi pakaian dari bambu karya Red Batik, Lengger Bambu dari Wonosobo dan penampilan pesinden Indah Laras. Kami harapkan bisa menjadi agenda rutin dua tahunan di Kota solo," kata Heru. (*)