Efek Buruk Keseringan Nonton Film Porno Bareng Pasangan
Jangan keseringan nonton film porno bersama pasangan. Ada efek buruknya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archive of Sexual Behavior (2011) menyebutkan, penggunaan materi pornografi dengan frekuensi rendah dan sedang memiliki dampak positif bagi kehangatan hubungan suami-istri. Ini berarti, aktivitas menonton film porno bersama pasangan dengan dosis rendah atau sedang akan meningkatkan frekuensi dan kualitas seks, juga keintiman pasangan.
Namun, Dr. Patrick Carnes, PhD, CAS pakar seks dari Amerika dalam penelitiannya pada 1983 mengungkapkan, kecanduan pornografi adalah “retakan menuju kecanduan seksual.” Tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya pecandu pornografi mengarah ke pecandu seks.
Untuk pasangan menikah, penelitian itu mengatakan, pornografi memang berpotensi merusak kepercayaan dan keintiman antara suami-istri yang akan mengarah ke perceraian. Selain itu, kecanduan pornografi juga akan menciptakan halangan dalam komunikasi dan interaksi personal dengan pasangan dan dengan orang lain.
Pornografi dinilai akan merusak sudut pandang seks-yang sayangnya bisa mengarah ke penyimpangan aktivitas seks. Lebih parah, pornografi akan mengaburkan fokus kita dari keluarga dan Tuhan, juga membuat kita menjadi contoh yang buruk bagi si anak. Kepercayaan diri wanita menjadi rendah, karena merasa ada keharusan memiliki performa seperti bintang porno.
“Selain itu, pornografi meningkatkan persepsi diri yang negatif, terutama masalah bentuk tubuh mereka sendiri,” tambah Karen Lobb-Rossini, terapis psikoseksual, seperti dikutip dari lifeworkscommunity.com.
Harus tahu batas
Widiawati Bayu, Psi mengungkap, kalau fungsi menonton film porno bersama itu untuk menambah gairah, stimulan dan bukan kecanduan, itu sifatnya variasi. “Kalau ada keinginan untuk variasi yang agak nyleneh, jangan langsung dieksekusi! Minta persetujuan pasangan. Kalau pasangan ragu atau tidak mau sama sekali, jangan dilakukan, karena akan menjadi trauma,” tegas Widiawati.
Yang harus diingat, ada norma dan nilai yang tetap harus dipegang. Kita juga harus mempertimbangkan apa saja yang patut dan tidak saat melakukan hubungan seksual. Intinya, pasangan kita adalah orang yang patut kita sayang dan dibahagiakan.
Memang, menonton film porno bersama pasangan dilakukan dengan alasan pasangan suami-istri terkadang juga butuh “kreativitas” dan gaya baru dalam bercinta untuk menghindari kejenuhan. Film porno ini lantas dijadikan “bahan belajar”. Namun, kalau kebablasan, tetap saja, bisa runyam urusannya! (JB Satrio Nugroho/ Pernah dimuat di Majalah Intisari Ekstra 1001 Solusi Untuk Keluarga Muda)