Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Masih Melajang di Usia 30 atau Lebih, Inilah 10 Hal yang Bikin Tak Nyaman

Bila masih melajang di usia lebih dari 30, inilah 10 hal yang membuat seseorang tak nyaman.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Masih Melajang di Usia 30 atau Lebih, Inilah 10 Hal yang Bikin Tak Nyaman
thedreherreport.com
Ilustrasi wanita lajang di usia matang. 

TRIBUNNEWS.COM - Zaman sekarang, wanita yang melajang dengan karier cemerlang sudah bukan “pemandangan” yang janggal. Banyak yang bilang bahwa fase ini sangatlah menyenangkan, Anda bisa bersenang-senang dengan uang sendiri tapi minim tanggung jawab. Namun, benarkah demikian? Sebab, uraian dibawah ini berkata lain.

Yuk, simak 10 alasan berikut ini:

  1. Pertanyaan “Kapan menikah?” sudah terasa lebih dari sekadar mengganggu, tapi sudah memasuki tahap menjengkelkan yang bisa membuat Anda kesal sepanjang hari. Selain itu, pertanyaan tersebut acapkali berlanjut menjadi berbagai penjelasan betapa melahirkan di usia 30-an berisiko tinggi.
  2. Suatu pagi Anda terbangun dengan beberapa garis keriput di sekitar mata dan kening Anda. Namun, sayangnya, keriput tersebut bukan akibat tidur terlalu lama, keriput itu adalah bagian dari wajah Anda sekarang.
  3. Kehadiran keriput tersebut membuat Anda menyesal mengapa Anda tidak rajin mengenakan krim antiaging saat usia masih 20an.
  4. Jika dulu Anda lebih gemar berdisko sepanjang malam dengan teman-teman wanita, maka sekarang acara keramaian yang Anda ikuti adalah olahraga lari bersama, seperti triathlon dan marathon. Tujuannya hanya ingin tetap mempertahankan eksistensi dengan memajang foto seru di media sosial.  
  5. Tiba-tiba saja timbul lipatan lemak di sekitar perut yang begitu susah untuk dihilangkan, meskipun sudah rajin berolahraga.
  6. Anda semakin sering merasakan nyeri di punggung, dan acapkali persendian mengeluarkan bunyi saat Anda sedang bergerak.
  7. Seluruh teman sebaya sudah memiliki anak. Lalu, saat bertemu, mereka hanya membicarakan soal perilaku dan masalah kesehatan anak. Tentunya, kedua isu itu sama sekali tidak ada Anda kuasai. Akhirnya, pertemuan berakhir lebih cepat karena Anda merasa benar-benar bosan.
  8. Dulu hari jumat malam adalah waktu yang paling Anda tunggu, sekarang Anda hanya ingin cepat-cepat hari Senin untuk kembali bekerja. Pasalnya, akhir pekan selalu berlalu menjenuhkan, dan pekerjaan adalah satu-satunya hal yang membuat Anda bersemangat.
  9. Anda semakin susah bertemu dengan para sahabat, karena mereka semakin sibuk dengan keluarga dan pekerjaan. Tak jarang, rencana yang sudah dibuat dari satu bulan sebelumnya, berakhir gagal total.
  10. Tiba-tiba tanggung jawab Anda terus bertambah. Cicilan mobil, rumah, dan kartu kredit, terus mengejar Anda setiap akhir bulan. Lalu, Anda pun berpikir betapa mudahnya masa-masa bersekolah dulu, karena saat itu hal paling membebani pikiran hanyalah perkara pekerjaan rumah yang belum Anda selesaikan.

Agustina/ Sumber : The Huffington Post

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas