Memilihkan Gaun Flower Girl untuk si Kecil
Para flower girl tentunya juga harus bersolek dan tampil maksimal sehingga kehadirannya kian melengkapi hari bahagia calon pengantin.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di awal prosesi pernikahan bergaya modern atau kebarat-baratan, biasanya muncul sosok cilik yang menebarkan kelopak bunga di sepanjang karpet yang mengarahkan kedua calon mempelai menuju altar atau panggung.
Sebagai "pembuka" prosesi, para flower girl tentunya juga harus bersolek dan tampil maksimal sehingga kehadirannya kian melengkapi hari bahagia calon pengantin.
Begitu pentingnya penampilan flower girl, Bubble Girl, label busana anak milik desainer kondang Sebastian Gunawan, melansir lini barunya yang didedikasikan untuk para flower girl.
Flower by Bubble Girl begitu nama lini ketiga Bubble Girl itu sempat ditampilkan dalam peragaan tunggal Bubble Girl di hari terakhir Bazaar Fashion Festival 2014, Minggu (26/10/2014) siang.
Dalam peragaan yang bertema "The Nutcracker" itu, hadir pula koleksi Bubble Girl dari dua lini lainnya, Bubble Girl dan Bubble Girl Premium.
Berbeda dari peragaan busana umumnya, di sini para tamu cilik menjadi prioritas. Bukan editor majalah atau para selebritas yang duduk di "front row" atau baris depan, melainkan para tamu cilik itu. Sementara, para orang tua harus mengalah duduk di bangku baris belakang.
Koleksi Bubble Girl membuka peragaan yang dikemas layaknya sebuah pertunjukan drama dan balet itu. Lalu disusul Bubble Girl Premium, dan barulah Flower by Bubble Girl yang menjadi penutup manis.
Untuk Flower by Bubble Girl, sang desainer dan direktur kreatif Bubble Girl Rosalindynata Gunawan menghadirkan pilihan gaun-gaun yang disebutnya sarat akan elemen "designer-touch".
"Elemen tersebut hadir pada detail-detail payetan, embroidery dan bulu-bulu yang dibuat secara hand-made. Butuh keterampilan pekerjaan tangan dengan keseriuan tinggi," ujar perempuan yang akrab disapa Lingling itu.
Begitu pula pada pemilihan bahan, seperti tulle, lace, dan organdi yang memberi kesan mewah dan anggun pada penampilan si kecil. Kendati begitu, kenyamanan tetap diutamakan dengan penggunaan bahan katun sebagai dalaman atau furing. "Karena bahan ini mudah menyerap keringat dan tidak membuat gerah," katanya.
Semuanya muncul dalam palet serba putih, warna yang menurut Lingling aman sehingga dapat digunakan untuk segala kesempatan. Penampilan para model cilik siang itu dipercantik dengan sepatu-sepatu Yongkids dari Yongki Komaladi.
Lingling yang bukan lain adalah keponakan Sebastian Gunawan mengatakan kemunculan lini baru ini tidak lepas dari permintaan pasar yang kian meningkat. Berbeda dari pasar internasional, pasar dalam negeri sangat menyenangi desain yang glamor dan penuh detail.
"Saya melihat ada celah untuk mengembangkan lini khusus untuk para flower girl," ujar desianer lulusan Royal Melbourne Institute of Technology University.