TRIBUNNEWS.COM - Kanye West kembali menunjukkan kepiawaiannya mendesain pakaian. Untuk kali pertama, sang rapper memamerkan koleksi perdananya untuk Adidas Originals di hari pertama New York Fashion Week 2015, Kamis (12/2/2015).

Digelar di sebuah lokasi bergaya industrial di bibir Sungai Hudson River, Manhattan, peragaan tersebut bertaburan bintang. Sejumlah nama-nama kondang hadir untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Kanye.

Tampak berada di barisan depan, power couple Beyonce dan Jay Z, Sean Diddy Combs, Rihanna, Justin Bieber, desainer kondang Alexander Wang, dan pemimpin redaksi majalah Vogue Amerika Anna Wintour. Tentunya tidak ketinggalan istri Kanye, Kim Kardashian, dan putri semata wayangnya, North West, yang Juni nanti akan berusia dua tahun. Adik Kim, Khloe dan Kendall juga terlihat di gelaran tersebut.

Peragaan busana yang seharusnya berlangsung spektakuler itu sayangnya malah terganggu oleh tangisan Nori, panggilan akrab North West.

Seperti dikabarkan Daily Mail, Nori yang duduk di pangkuan ibunya, sempat menangis saat peragaan berlangsung. Kim yang duduk di antara Anna dan Beyonce berusaha menenangkan Nori, namun upayanya tidak membuahkan hasil. Nori yang sudah beberapa kali menemani orang tuanya menghadiri peragaan busana malah semakin merengek.

Sejumlah foto hasil bidikan beberapa tamu dan fotografer yang beredar di Twitter dan portal berita memperlihatkan reaksi Anna terhadap ulah Nori yang hari itu mengenakan busana serba hitam.

Anna yang dijuluki Ratu Es dari dunia mode itu terlihat agak memiringkan tubuhnya. Ia berusaha menjauhi Kim dan Nori, menyiratkan rengekan si batita modis itu cukup mengganggunya. Sementara Beyonce tampak tenang dan tetap menikmati peragaan.

Tidak hanya Anna yang terganggu. Menurut New York Daily News, Anne Slowey, editor majalah Elle, terdengar menggerutu soal ulah Nori.

"Typical celebrity crap. Like I really even care," katanya.

Kewalahan menenangkan putrinya, Kim akhirnya meminta seseorang untuk memboyong Nori ke belakang panggung. Anna dan Anne akhirnya boleh bernapas lega. (Daniel Ngantung)