Asinan Kulit Cempedak Awet Bertahun-tahun Kalau Direndam Dalam Gentong
Bahan dasarnya adalah kulit cempedak yang sudah dikupas bersih, dicuci lalu ditiriskan atau diperas hingga air lendirnya kering.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Jika asinan biasanya dari buah, asinan khas masyarakat Kalimantan Selatan ini beda.
Bahan dasarnya adalah kulit cempedak yang sudah dikupas bersih, dicuci lalu ditiriskan atau diperas hingga air lendirnya kering. Setelah kering baru direndam dalam air yang diberi garam.
“Asinan kulit cempedak bisa bisa awet hingga bertahun-tahun. Namun biasanya hanya digunakan dalam setahun hingga ketemu musim,” ujar Zubaidah, pedagang asinan kulit cempedak di pasar tradisional Banjarmasin.
Zubaidah bukan hanya penjual, dia juga mahir memroses sendiri asinan yang menjadi favorit warga Kalsel ini. Menurut dia, yang sangat menentukan baik tidaknya asisnan bahkan bisa bertahan lama atau tidak tergantung dari media tempat merendam.
“Kalau direndam dalam gentong dari tanah akan lebih awet, tetapi sekarang kebanyakan orang hanya merendam dalam gentong plastik jadi ketahanannya agak berkurang,” ujarnya.
Saking digemarinya, di musim haji, ada jamaah di Kalsel yang membawa asisnan kulit cempedak ini sampai ke Makkah untuk dimasak di sana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.