Berdasar Survei Ini, Wanita Akan Semakin Dominan Dalam Menduduki Jabatan-jabatan Bergengsi
Wanita-wanita akan semakin dominan dalam menduduki jabatan-jabatan penting di berbagai perusahaan.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Saat ini tidak sedikit para wanita yang telah berhasil mencapai posisi tinggi dalam karier. Namun, di masa mendatang, diperkirakan akan semakin banyak jumlah wanita yang berhasil menduduki jabatan pimpinan di perusahaan. Benarkah demikian?
Survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Accenture menemukan bahwa 52 persen responden mengatakan bahwa perusahaan mereka tengah mempersiapkan lebih banyak wanita di posisi manajer senior pada tahun ini ketimbang tahun lalu.
Sementara itu, para responden di beberapa negara menyumbangkan persentase yang lebih tinggi. India misalnya, 80 persen responden mengatakan perusahaannya sedang mempersiapkan lebih banyak pimpinan wanita. Sementara itu, 77 persen responden Thailand dan Brasil serta 73 persen responden Tiongkok menyatakan hal serupa.
Tidak hanya itu, jumlah wanita yang akan menduduki posisi Chief Technology Officer (CTO) di perusahaan pun diperkirakan akan meningkat. Sebanyak 71 persen responden di Indonesia memperkirakan pada tahun 2030 akan semakin banyak wanita yang menduduki jabatan ini.
Menurut Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture Indonesia, bukan mustahil para wanita akan semakin banyak yang menempati posisi-posisi strategis dalam perusahaan. Asalkan, mereka memiliki keahlian dan kecakapan yang dibutuhkan untuk menunjang kariernya tersebut. Selain itu, kata Neneng, memimpin perusahaan di era digital pun tidak mudah.
"Di era digital seperti ini malah akan lebih mudah untuk belajar karena bisa memperoleh buku-buku atau kursus secara online. Semua dapat diakses dengan mudah dan cepat melalui media digital yang ada," ujar Neneng.
Survei yang digelar Accenture ini diselenggarakan pada November 2014 lalu secara online terhadap 3.600 pebisnis profesional mulai dari pekerja di entry level hingga ke tingkat manajemen. Survei dilakukan di 30 negara. Minimum 100 responden dari setiap negara diminta partisipasinya. (Sakina Rahma)