Saat Dikunyah, Nasi Uduk Koseng Terasa Renyah
Saat dikunyah, nasi terasa renyah dengan aroma santan yang wanginya tajam. Bawang goreng yang cukup banyak membuat sensasi menyantap nasi kian seru.
Editor: Anita K Wardhani
Santan asli dan segar
Sebelum menyantapnya, pilih dulu sambal untuk pelengkap. Di atas meja makan sudah tersedia dua jenis sambal: sambal cabai bawang dan sambal kacang. Setelah itu, sesendok nasi uduk mendarat di mulut. Rasanya gurih dan legit.
Saat dikunyah, nasi terasa renyah dengan aroma santan yang wanginya tajam. Bawang goreng yang cukup banyak membuat sensasi menyantap nasi kian seru. Rasanya kriuk-kriuk, legit.
Nasi uduk besutan Koseng yang gurih makin mantap disantap bareng sambal kacangnya yang legendaris. Rasa sambal berwarna cokelat muda ini lumayan nonjok pedasnya. Sensasi butiran kacang goreng yang digiling agak kasar juga sukses membuat sesi menyantap nasi uduk semakin seru.
Mumpung lidah masih keenakan, hirup dulu sesendok kuah pindang bandeng. Warnanya yang hitam memang menunjukkan sifat garang kuah ini. Teksturnya tebal dan kental, sedang rasanya perpaduan manis, asam, juga pedas yang galak di tenggorokan. Lalu, koyak daging bandeng. Comot daging berwarna putih dan tebal. Dagingnya pulen lagi empuk.
Sebelum perut benar-benar penuh, semur urat juga harus ditandaskan tak bersisa. Teksturnya unik. Urat sapinya terasa empuk dan kenyal. Rasa kuahnya, sih, cenderung manis namun kaya akan rempah. Alhasil, cocok sama nasi uduk yang dominan gurih.
Tak heran, nasi uduk buatan Koseng memikat banyak pelanggan hingga turun-temurun. Contoh, Heny dan keluarganya sudah 20 tahun menjadi pelanggan Nasi Uduk Koseng. Meski tidak sesering dulu karena pindah ke Bandung, ia selalu mampir ke kedai ini jika sedang ada di Jakarta. Biasanya saya pesan dulu pindang kepala bandengnya, ujarnya. Bagi dia, selain rasanya yang sedap, dengan makan di kedai tersebut bisa sekaligus bernostalgia mengenang masa kecil dulu.
Wekin mengatakan, rempah-rempah merupakan kunci kelezatan nasi uduknya. Agar punya rasa gurih yang nendang, ia menggunakan santan asli dan segar. Saya menambahkan sereh secukupnya agar bau nasi makin harum, katanya.
Khusus untuk pindang bandeng, Wekin punya resep jitu yang merupakan warisan turun- temurun keluarga mertuanya. Menurutnya, pindang bandeng baru terasa enak kalau ikan tidak berbau amis. Sayang, di sekitar Jakarta pasokan bandeng kebanyakan berasal dari pantai utara Jawa yang baunya amis. Nah, untuk menghilangkan bau tersebut, ia memakai jahe dan serai sebelum mencampur kuah pindang dengan kecap. Sebab, jika kecap lebih dahulu yang masuk, biasanya baunya akan lebih amis.
Meski rasanya jempolan, harga sajian di kedai ini tidak mahal, kok. Harga sepiring nasi uduk Rp 7.000. Seporsi pindang bandeng, banderol harganya Rp 20.000Rp 22.000 tergantung dari ukuran. Sementara harga semur urat Rp 25.000 per porsi. Untuk penawar dahaga, tersedia es teh manis seharga Rp 5.000 segelas.
Nasi Uduk Koseng
Jl. Gadjah Mada No. 217 Mangga Besar, Jakarta Barat
HP: 0818652125
Koordinat GPS:
S6014.4274 - E106081.5074