Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Perempuan Asia Masih Menganggap Sinar Matahari Itu Musuh untuk Kulit

Belum banyak wanita yang menyadari efek buruk sinar matahari.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Perempuan Asia Masih Menganggap Sinar Matahari Itu Musuh untuk Kulit
TRIBUNNEWS.COM/Husein Sanusi
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah diterpa hujan sejak awal tahun lalu, cuaca kini kembali cerah. Saatnya melakukan berbagai aktivitas seru di luar ruangan. Satu hal yang tak boleh diabaikan adalah menggunakan tabir surya.

Kulit merupakan bagian dari tubuh yang paling mudah menerima pengaruh dari luar, seperti polusi udara atau radiasi sinar matahari. Sayangnya, belum banyak wanita yang menyadari efek buruk sinar matahari.

Dalam survei yang dilakukan oleh Nivea, produk perawatan kulit, ternyata masih banyak orang yang belum memproteksi kulitnya secara layak dari sinar ultraviolet. Hal ini karena masih banyak orang yang kurang paham efek sinar ultraviolet pada kulit.

"Orang Brasil yang sangat suka matahari saja masih banyak yang belum paham jahatnya sinar ultraviolet. Sementara di Asia matahari dianggap musuh, ini karena kebanyakan belum tahu cara melindungi kulitnya," kata Holger Welters, Presiden Direktur PT.Beiersdorf Indonesia, produsen merek Nivea.

Ketidaktahuan orang Asia tentang cara melindungi kulit membuat mereka menghindari sinar matahari dengan ekstrem, yakni tidak mau beraktivitas sama sekali di bawah sinar mahatari. Padahal, banyak manfaat positif dari paparan sinar matahari bagi tubuh.

"Untuk menikmati sinar matahari, kita perlu perlindungan kulit. Bukan hanya pelindung kulit saat akan beraktivitas di luar ruangan, tapi produk perawatan yang dipakai setiap hari," kata Welters.

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas