Indonesia Ditargetkan Jadi Kiblat Mode Muslim Tahun 2020
Indonesia ditargetkan menjadi kiblat mode muslim pada tahun 2020 mendatang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan dan pertumbuhan dunia mode muslim di Indonesia begitu menggembirakan dari tahun ke tahun. Selain itu, kini pun semakin banyak jumlah perancang busana muslim yang hadir menyajikan inovasi di bidang mode muslim. Sehingga, Indonesia ditargetkan menjadi kiblat mode muslim pada tahun 2020 mendatang.
Namun, pertanyaan yang muncul apakah target tersebut akan terwujud? Menurut Euis Saedah, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian RI, target untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat mode muslim dunia pada tahun 2020 bukanlah sebuah target yang sederhana.
"Kalau melihat soal hasil kerja para desainer, dari segi model dan desain yang bagus saya merasa optimis," ujar Euis pada konferensi pers Ramadhan Runway 2016 di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jumat (3/7/2015).
Akan tetapi, Euis mengungkapkan pula bahwa banyak hal yang harus dibangun untuk mencapai target tersebut, misalnya sistem, mekanisme, dan kerja sama. Pasalnya, kata Euis, pemerintah memandang ada beberapa permasalahan yang dialami oleh industri mode Tanah Air, salah satunya adalah kesulitan dalam memperoleh bahan baku.
"Harus ada ketersambungan antara yang membuat bahan dan yang mengolah bahan menjadi produk kreatif. Ini masih menjadi masalah. Mudah-mudahan dalam dua tahun ke depan masalah ini teratasi, termasuk masalah permodalan. Kalau dua tahun lagi masalah ini sudah oke (teratasi), maka (target Indonesia menjadi kiblat mode muslim) bisa terwujud," tutur Euis.
Pada kesempatan yang sama, penasehat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K Kusmayadi menerangkan, target untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat mode muslim dunia bukanlah sekadar angan-angan. Cita-cita tersebut merupakan gagasan banyak pihak, tidak hanya asoasiasi tertentu, namun juga berbagai pemangku kepentingan di industri mode Indonesia.
"Target tahun 2020 itu rencana kita. Pemerintah dan pengusaha juga harus mulai peka. Ini bukan cuma usahanya asosiasi, tapi juga banyak pihak. Tidak boleh diundur lagi. 2020 itu ancang-ancang, kalau tidak tercapai maka diusahakan tercapai pada 2021. Kalau diundur jadi tahun 2025 nanti terwujudnya baru tahun 2035. Impian tersebut tidak ingin hanya berupa omongan belaka," tegas Taruna. (Kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan)