Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kalau Dia Sering Gigit Kuku, Apa Masalahnya Sih?

Para peneliti menemukan bahwa seseorang yang memiliki sifat tidak sabar atau mudah merasa bosan atau mudah merasa frustasi

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kalau Dia Sering Gigit Kuku, Apa Masalahnya Sih?
NET

TRIBUNNEWS.COM -- Belum lama ini, Huffingtonpost, melansir penelitian baru dari the University of Montreal terkait perilaku kompulsif seperti memainkan rambut atau menggigiti kuku mungkin dapat memberitahu orang lain bagaimana kepribadian Anda yang sebenarnya.

Para peneliti menemukan bahwa seseorang yang memiliki sifat tidak sabar atau mudah merasa bosan atau mudah merasa frustasi, cenderung lebih sering melakukan berbagai perilaku berulang seperti mencubiti diri, menggigiti kuku, atau menarik bulu mata.

Para peneliti menduga bahwa orang-orang yang melakukan perilaku berulang ini mungkin merupakan seorang perfeksionis, artinya mereka tidak dapat bersantai dan tidak dapat melakukan suatu pekerjaan dengan kecepatan “normal”.

Oleh karena itu, mereka cenderung mudah merasa frustasi, tidak sabaran, dan tidak merasa puas saat mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka.

Selain itu, mereka juga merupakan orang-orang yang sangat mudah merasa bosan.

Pada penelitian ini, para peneliti mengamati sekitar 48 orang peserta penelitian, di mana setengah peserta penelitian telah sering melakukan berbagai perilaku berulang di atas.

Sementara itu, sebagian peserta penelitian lainnya, yang tidak pernah melakukan perilaku berulang tersebut dijadikan kelompok kontrol oleh para peneliti.

Berita Rekomendasi

Para peneliti kemudian mengajukan beberapa pertanyaan pada para peserta penelitian mengenai seberapa parah atau seberapa sering mereka mengalami berbagai macam emosi seperti merasa bosan, marah, merasa bersalah, mudah marah, dan cemas.

Setelah itu, para peneliti kemudian memaparkan para peserta penelitian pada berbagai situasi yang memang didesain untuk menimbulkan berbagai perasaan khusus seperti rasa rileks, stress, frustasi, dan bosan.

Untuk menguji skenario bosan, para peneliti meninggalkan peserta penelitian sendirian di dalam suatu ruangan selama sekitar 6 menit.

Para peserta penelitian yang memang telah sering melakukan perilaku berulang tersebut, mengatakan bahwa mereka semakin ingin melakukan hal tersebut (perilaku berulang) bila mereka merasa stress dan frustasi.

Akan tetapi, mereka tidak pernah merasa ingin melakukan hal ini bila mereka sedang merasa rileks.

Jadi, bila Anda memang memiliki kebiasaan menggigiti kuku terus-menerus, maka Anda tidak perlu khawatir, karena hal ini kemungkinan besar tidak disebabkan oleh adanya gangguan apapun.

Para peneliti mengatakan bahwa kecenderungan seseorang untuk melakukan berbagai gerakan berulang tersebut biasanya berhubungan dengan emosi.

Pemicu yang paling sering biasanya adalah rasa frustasi dan rasa tidak sabar.

Akan tetapi, bila kebiasaan buruk tersebut sangat sulit dihentikan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari penderita, maka kebiasaan ini pun akan berubah menjadi suatu gangguan.

Jadi, bagaimana caranya mengobati atau mengatasi kebiasaan buruk ini agar tidak berubah menjadi suatu gangguan? Sekarang ini, terdapat 2 macam cara untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut yaitu terapi perilaku yang dilakukan dengan cara mengganti kebiasaan tersebut dengan kegiatan lainnya yang lebih baik.

Cara kedua adalah dengan mengatasi berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kebiasaan buruk ini seperti sifat perfeksionis dan berbagai kepercayaan negatif lainnya. (dokter.id/huffingtonpost)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas