Musisi Asal Selandia Baru Tertantang Padukan Gamelan dan Alat Musik Lain
Salah satunya adalah etnomusikolog dan komposer dari New Zealand School of Music, Gareth Farr.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Gamelan menjadi bahasan menarik di mata etnomusikolog di Selandia Baru dan Australia. Umumnya, etnomusikolog sangat tertantang untuk membuat notasi gamelan dan memadukannya dengan alat musik lain.
Kesulitan mencatat gamelan dalam partitur standar disampaikan oleh beberapa etnomusikolog dalam seminar perayaan 20 tahun gamelan di University of Otago, Dunedin, Selandia Baru, Sabtu (22/8/2015).
Salah satunya adalah etnomusikolog dan komposer dari New Zealand School of Music, Gareth Farr. Farr yang terpesona dengan perkusi dan gamelan bali mencontohkan, terkadang pemain alat musik barat, seperti biola, harus menggeser nada dan mengandalkan rasa agar suara yang dihasilkan harmonis dengan gamelan.
Etnomusikolog dari University of Otago, Anthony Ritchie, mencoba mendekati gamelan dengan membagi dalam struktur tertentu yang disebutnya tema-tema. Musik gamelan, menurut Ritchie, juga salah satu musik yang sangat cocok untuk masuk ke kondisi spiritual.
Dalam seminar sehari ini, hadir pula sebagai pembicara, etnomusikolog New Zealand School of Music Megan Collins, etnomusikolog University of Melbourne Ilona Wright, komposer dari University of Adelaide David Kotlowi, serta musisi Auckland Philharmonic Orchestra MirandaAdams.
Perayaan ini juga ditandai pertunjukan gamelan dari kelompok gamelan Puspawarna University of Otago dan kelompok gamelan Padhang Moncar Wellington.