Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Penduduk Negara Ini Tercatat Paling Doyan Shopping

Belanja atau shopping merupakan “terapi” menyenangkan yang bisa meredakan stres serta tekanan yang Anda rasakan

Editor: Fajar Anjungroso

TRIBUNNEWS.COM – Belanja atau shopping merupakan “terapi” menyenangkan yang bisa meredakan stres serta tekanan yang Anda rasakan sehari-hari.

Salah satu musim yang paling digemari oleh banyak wanita adalah musim diskon. Bagaimana tidak? Sejumlah besar label dan perancang menawarkan koleksi mereka dengan harga miring. Kondisi ini sangat efektif dalam “menstimulasi” hasrat belanja seseorang.

Nah, kalau Anda merasa Anda adalah seorang penggila belanja, tampaknya Anda harus berpikir kembali. Sebab, Women's Wear Daily baru-baru ini mewartakan bahwa penduduk di Australia adalah penduduk yang paling banyak membelanjakan uangnya untuk belanja koleksi busana. Benarkah demikian?

Kabarnya, penduduk Australia menghabiskan uang rata-rata 1.050 dollar AS setahun atau setara Rp 14 juta hanya untuk membeli busana. Rekor ini mengalahkan para penggila belanja di Amerika Serikat yang menghabiskan uang 686 dollar AS per tahun atau Rp 9,6 juta. Berada di bawah Australia adalah Kanada dan Jepang.

Fakta ini dianggap mengejutkan, sebab para konsumen di Australia akan mulai membayar pajak barang dan jasa sebesar 10 persen untuk produk-produk peritel internasional.

Nilai pajak ini dipandang tidak memberi banyak pengaruh hingga tahun 2017 mendatang, Australia sudah mempersiapkan diri untuk peningkatan pajak pembelian produk dari perusahaan asing, seperti Amazon dan Etsy.

Sementara itu, kondisi yang terjadi di Amerika Serikat adalah konsumen semakin gemar berbelanja sejak krisis finansial. Namun, sebagian besar belanja bukan pada busana, tapi benda-benda seperti perangkat elektronik, ragam perangkat, dan mobil.

BERITA REKOMENDASI

Salah satu kondisi yang mendorong kegemaran para penduduk Australia untuk belanaja adalah semakin banyak perancang busana Australia yang memulai eksistensi di dunia mode. Alhasil, efek ini tidak hanya berdampak di Australia, tapi juga bisa ke negara-negara lainnya.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas