Tren Hijab Lace untuk Tampilan Santun yang Feminin
Tren hijab lace muncul dalam ragam siluet abaya, kaftan, gaun A-line maupun atasan tunik dan luaran panjang khas busana hijab masa kini.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM - Tren hijab lace sebenarnya bukan tren hijab teranyar, pasalnya lima bulan silam tren hijab lace sudah mulai ramai diminati banyak perempuan berhijab sebagai pilihan model busana hijab lainnya.
Puncaknya kemunculan tren hijab lace ini saat bulan Ramadan dan menjelang Lebaran kemarin.
Kebetulan tabloidnova.com berkesempatan berjalan-jalan ke sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta, termasuk sentra tekstil dan pakaian di pusat grosir Tanah Abang.
Di sana cukup banyak dijual berbagai model busana hijab yang rata-rata mengusung material lace atau brokat sebagai bahan dasar.
Tren hijab lace muncul dalam ragam siluet abaya, kaftan, gaun A-line maupun atasan tunik dan luaran panjang khas busana hijab masa kini.
Soal warna, para pengusaha garmen, butik, maupun desainer cukup apik menyediakan pilihan warna menarik sesuai selera anda.
Mulai dari warna monokrom, earth-toned, pastel, hingga kontras.
Satu benang merah yang terlihat ialah tren hijab lace dihadirkan dalam nuansa polos tak bermotif.
Tujuannya demi mengejar kesan elegan yang tidak merusak kemewahan dari bahan lace itu sendiri.
Soal harga, tren hijab lace sebenarnya cukup bervariasi dan bisa disesuaikan dengan kantong.
Pengaruh lokasi pembeliannya juga sangat tergantung untuk mendapatkan harga kompetitif.
Dari pengalaman Lebaran kemarin, untuk sepotong tren hijab lace model abaya atau kaftan dijual seharga Rp 180 ribu hingga Rp 350 ribu hampir di sekitaran semua kios di Pasar Blok B Tanah Abang.
Perbedaan harga biasanya terletak pada penambahan aksentuasi semisal beadings atau payet atau bebatuan di pinggiran lengan, leher atau hiasan di dada.
Beda lagi jika anda membelinya di gerai lini busana tertentu yang sudah diberi label maupun department store di mal tengah kota.