TRIBUNNEWS.COM – Suatu pagi di pinggir jalan raya di area Sheffield, Inggris, terpampang sebuah papan billboard berukuran besar yang memperlihatkan sebuah pesan kuat dan tegas.

Tulisan tersebut secara jelas memperlihatkan bahwa si pengirim pesan, Lisa, ingin membuat suaminya, Paul, malu kepada seluruh penduduk kota setempat.

Alih-alih menumpahkan kekecewaan dan rasa sakit hati dengan cara curhat pada keluarga atau sahabat, Lisa memilih cara ekstrem.

Tanpa ragu, Lisa membayar layanan iklan digital billboard untuk memberitahukan pada Paul bahwa perselingkuhannya telah mengakhiri pernikahan mereka.

“When you get home I won’t be there,” tulis Lisa. Jika diterjemahkan menjadi, ketika kamu pulang aku sudah pergi.

Kemudian, untuk menambahkan nuansa sarkastik pada pesan yang dia tulis, Lisa tak lupa menambahkan ucapan agar suaminya “menikmati” perjalananya menuju kantor.

Disinyalir ucapan di akhir pesan, tentunya bertujuan menyindir Paul yang pastinya bakal merasa malu setelah melihat ulah sang istri dalam menyikapi perselingkuhan tersebut.