Yuk Kenalkan Uang pada Anak Sejak Dini, Begini Caranya
Ajarkan anak mengenal angka yang lebih besar, bukan hanya 1, 2, 3 hingga 10 tapi meningkat pada angka 50, 100, 500, 1000 dan seterusnya.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Begitu banyak pertanyaan seputar cara mengenalkan uang pada anak secara tepat.
Mulai dari usia berapa mengenalkan uang pada anak hingga bagaimana cara menjelaskan fungsi dan konsep uang pada anak.
Terlebih bagi mereka yang sudah mulai duduk di bangku Sekolah Dasar dan mulai mengenal membeli jajanan atau mainan di sekolah.
Tejasari Asad, Certified Financial Planner, berbagi tips mengenalkan uang pada anak bagi para orangtua langsung pada tabloidnova.com .
Menurut Tejasari, mengenalkan uang pada anak memang tidak mudah. Pasalnya orangtua seperti menghadapi dilema karena takut akan pengaruh buruknya bagi anak.
Akan tetapi, apabila anak tumbuh semakin besar tanpa pengetahuan mengenai uang pun kurang baik.
Kesadaran akan arti mengenai uang bisa dimulai sejak anak masuk SD. Pada tingkatan ini, pengetahuan mengenai angka sudah dimiliki, dan mereka juga sudah mulai mengerti akan arti uang jajan.
Bagi orangtua yang masih sangat berhati-hati untuk tidak memberikan uang bagi anak, tentu saja belum memberikan uang jajan saat mereka SD.
Kita akan dengan senang hati menyiapkan makanan anak-anak selama mereka di sekolah. Dengan cara ini, anak-anak tidak perlu membeli jajanan di sekolah, dan tentu saja belum ada kebutuhan uang jajan.
Pada beberapa sekolah, pembelian jajanan atau makanan dan minuman dilakukan dengan menggunakan kupon makanan.
Dengan penggunaan kupon makanan, sudah ada sistem barter disini, dan anak sudah mulai mengerti akan arti uang tanpa harus memegang uangnya secara langsung.
Tentu saja, hal ini cukup mendidik bagi anak kita, dan juga mengurangi kekhawatiran orangtuanya. Akan tetapi, beberapa sekolah lainnya berjalan seperti biasa.
Dalam kondisi ini, anak-anak diberikan uang jajan oleh orangtuanya, yang akan dibelikan makanan atau minuman oleh sang anak di kantin sekolah.
Di sinilah kemudian kita mulai menjadi bingung. Kalau kita membawakan makanan untuk anak-anak tanpa uang jajan, maka mereka akan melihat teman lainnya pergi jajan, dan mulailah timbul kebingungan pada sang anak.
“Kenapa saya tidak mendapat uang jajan?”
Sehingga mau tidak mau, untuk kondisi ini kita perlu untuk mulai memberikan pengertian akan arti uang buat sang anak.
Mulai memberikan pengertian akan uang bagi anak, perlu melihat pada kondisi tempat mereka sekolah juga kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal kita.
Memaksakan anak untuk sama sekali tidak belajar soal uang, sementara lingkungannya sudah sangat berbeda, akan membuat mereka menjadi bertanya-tanya, dan akan membawa pada hal yang kurang baik.
Namun kita perlu juga berhati hati dalam mengajarkan anak tentang uang. Buatlah secara bertahap. Ada beberapa langkah tahapan memberikan pengertian akan arti uang kepada anak.
Ajarkan anak mengenal angka yang lebih besar, bukan hanya 1, 2, 3 hingga 10 tapi meningkat pada angka 50, 100, 500, 1000 dan seterusnya.
Perhatikan, apakah anak kita bisa mengerti. Kalau belum mengerti, artinya kita harus lebih perlahan mengajarkannya dan tunda dulu untuk mengajarkan soal uang.
Bila anak mulai semakin mengerti dengan angka yang lebih besar, kita bisa melangkah pada tahapan berikutnya dengan memberikan contoh uang yang ada.
Mulai dari uang koin 100, 500 hingga pada uang kertas yang bernilai lebih tinggi.
Berikutnya, kita bisa ajak anak anak ke minimarket, dan mengajarkan berapa harga barang dengan contoh uang yang mana yang bisa digunakan.
Anak juga bisa diajarkan untuk mulai membayar sendiri barang yang mereka ingin beli dengan uang yang dimiliki.
Setelah beberapa kali mereka sudah mampu untuk melakukan sendiri, artinya kita sudah bisa mulai memberi pengertian akan arti uang jajan.
Dan jajanan seperti apa yang mereka bisa beli dengan uangnya.
Ajarkan pula akan arti menabung, untuk bisa membeli barang-barang yang lebih mahal.
Menabung, bisa mulai dari celengan dan melangkah lebih lanjut pada tabungan anak.
Masing-masing langkah tentunya tidak harus dilakukan segera, bisa secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan sang anak.
Jangan lupa untuk memberi pengertian bagaimana kita sebagai orangtua bisa mendapatkan uang dengan cara bekerja.
Uang yang kita dapatkan dengan susah payah, dengan bekerja, perlu untuk digunakan dengan hati-hati dan tidak untuk dihabiskan begitu saja.(*)