Akhir Menyedihkan si Anak Durhaka Beli Daging Babi untuk Buka Puasa Ibunda
Seorang pemuda berusia sekita 30an tahun menjerit-jerit seorang diri di rumahnya saat menjelang waktu maghrib.
Editor: Robertus Rimawan
Dia tak mampu menahan perasaan bersalahnya ketika itu.
Menyebabkan dia menangis setiap hari mengenang dosa-dosa kepada si Ibu yang sudah tiada.
"Hidup saya tidak tenang ustaz, mau minta maaf, ibu sudah meninggal, tiap magrib badan saya panas, seperti tersambar api, apa yang saya harus lakukan ustaz,"kata si pemuda.
Semua jamaah yang mendengar cerita pemuda tersebut turut berurai air mata.
Dan tak pernah membayangkan seorang anak yang tega membohongi wanita yang telah mengandungnya.
Sang ustaz pun berkata pada si pemuda.
"Alhamdulillah kau menyadari kesalahanmu. Sekarang, kau harus bertobat dan memohon ampunan pada Allah SWT, doakan kedua orangtuamu, mulailah perbaiki diri dengan melakukan perbuatan baik,"kata sang ustaz.
Kemudian sang ustaz memberikan nasihat pada seluruh jemaah dengan menyampaikan sebuah Hadist Nabi yang mengatakan bahwa malaikat berdoa, laknat Allah ke atas mereka yang mengabaikan kedua Ibu Bapaknya ketika mereka telah tua.
"Bahagiakan orangtua selagi mereka masih hidup, doakan dan berbaktilah pada mereka," ujar sang ustaz.(*)