2015 Segera Berakhir, Jangan Lupa Alokasikan Gaji untuk Passive Income!
Akhir tahun bukan waktunya belanja boros dan foya-foya. Segera rencanakan gaji Anda untuk hasilkan passive income di tahun depan!
Penulis: Sponsored Content
TRIBUNNEWS.COM – Akhir tahun merupakan momen tepat untuk refleksi dan perenungan diri. Banyak kejadian yang telah dilakukan sepanjang tahun dan membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
Tak terkecuali dalam hal pengelolaan keuangan. Gaji yang didapat setiap bulannya tentunya harus direfleksikan kembali agar tidak kebobolan di tahun depan. Perencanaan yang baik, langkah evaluasi yang tepat, dan tindakan yang proaktif merupakan tiga elemen dasar yang bisa dijadikan patokan.
Satu kemungkinan yang bisa dipilih oleh Anda ketika mengevaluasi pengelolaan keuangan adalah passive income. Hal tersebut, banyak orang berkata, merupakan satu kunci agar penghasilan Anda bisa bertambah di luar gaji tetap per bulannya.
Namun, tentunya banyak hal yang perlu dilakukan sebelum memutuskan ingin menambah penghasilan lewat passive income. Apa saja caranya?
Anda bisa mengikuti 3 panduan di bawah ini agar mempunyai passive income mulai tahun depan.
Cek Gaji Ideal
Gaya hidup dan tingkat konsumsi per bulannya pasti menyedot biaya gaji. Anda perlu memperhatikan seberapa besar pengeluaran untuk gaya hidup dan kebutuhan leisure sehari-hari. Biasanya, sektor inilah yang sering menyedot gaji.
Untuk itu, tidak ada salahnya memeriksa kembali gaji yang diterima per bulannya. Anda bisa memanfaatkan fitur Salary Benchmark yang disediakan Karir.com. Fitur tersebut memungkinkan Anda mengetahui gaji ideal yang bisa didapat sesuai profesi, pengalaman, dan industri pekerjaan saat ini.
Datangkan Passive Income tanpa Ganggu Pekerjaan
Pertanyaan itu bisa diajukan pada diri Anda ketika ingin menambah penghasilan lewat passive income. Menurut Founder Savvy-Writer.com Amandah Blackwell, cara menghasilkan passive income tidak selamanya lewat cara investasi. Banyak cara lain yang bisa dilakukan.
Kreativitas kemudian menjadi kunci menurut Amandah. Ia mengutarakan passive income bisa diperoleh lewat cara-cara sederhana.
Misalnya membuka toko barang bekas di sekitar rumah, menjadi relawan dalam penelitian, atau memulai bisnis freelance kecil-kecilan. Ketiga hal tersebut mudah dilakukan di mana dan kapan saja tanpa harus menganggu pekerjaan tetap Anda.
Selain itu, bisa juga jadikan hobi untuk menghasilkan passive income. Keluarkan bakat terpendam di bidang menjahit, melukis, memasak, merangkai bunga, atau bahkan menulis untuk mendapat penghasilan tambahan.
Percayalah, meski sederhana dan terkesan sepele, banyak orang membutuhkan jasa-jasa seperti itu.
Kelola Aset Investasi
Beberapa financial planner ternama mengatakan, passive income bisa didapat dengan mengelola aset yang dimiliki dengan baik. Idealnya aset investasi memiliki nilai lebih dari 50% dari total aset. Nantinya aset tersebut bakal berkembang dan menghasilkan passive income yang berkualitas.
Selain itu, jangan lupa perhatikan baik-baik aset yang dimiliki. Jika berbentuk reksadana, tabungan, deposito atau emas bisa berkonsultasi dengan Manajer Investasi (MI) atau Bank agar mendapat hasil memuaskan.
Sementara jika berbentuk aset produktif seperti rumah, kontrakan, atau kost-kostan, jangan lupakan pemeliharaan dan perawatannya yang membutuhkan biaya lebih lanjut. Jangan sampai aset produktif yang telah didapat susah-payah terbengkalai begitu saja karena tidak dirawat baik.
Bagaimana? Sudah siap merencanakan passive income dari gaji?
Ketiga cara tersebut sangat bermanfaat untuk mengelola gaji agar memiliki passive income. Selain itu tentu saja Anda perlu konsisten dan tepat memilih tindakan agar prosesnya selalu berjalan lancar dan aman.
Dengan begitu, akhir tahun bagi Anda bisa bermakna lain. Bukan saja menjadi ajang belanja barang-barang sale di pusat perbelanjaan, tapi juga menentukan langkah untuk kesiapan finansial yang lebih baik di tahun depan.
Selamat mengatur gaji dan mendapatkan passive income! (advertorial)