Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Alasan Ilmiah Mengapa Wanita Begitu Bahagia Dipanggil “Sayang”

Panggilan “Sayang”, menurut peneliti, memiliki efek positif signifikan di otak wanita.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Alasan Ilmiah Mengapa Wanita Begitu Bahagia Dipanggil “Sayang”
NET

TRIBUNNEWS.COM - “Hallo selamat pagi, sayang?”. Bukankah kalimat tersebut terdengar manis dan hangat di telinga Anda?

Panggilan “Sayang”, menurut peneliti, memiliki efek positif signifikan di otak wanita.

Panggilan mesra tersebut efektif dalam melepas hormone oksitosin di tubuh wanita yang menghasilkan perasaan bahagia dan hangat.

Selain itu, wanita yang sering dipanggil “Sayang”, ditemukan jarang mengalami stres dan lebih ikhlas dalam menghadapi segala tantangan hidup.

Oleh karena itu, “Sayang” dianggap sebagai kata positif yang memberikan dampak baik pada wanita.

Menurut paparan di Psychology Today, panggilan “Sayang” pada wanita menciptakan perasaan aman dan nyaman. Mereka pun jadi lebih percaya diri dalam beraktivitas.

“Sensai sensual dibalik panggilan ‘Sayang’ menciptakan dopamine yang membuat kecanduang mendengar panggilan tersebut. Lalu, efek neurochemicals seperti oksitosin dan vasotosin, hormon cinta, membantu pasangan untuk membangun hubungan yang penuh cinta, kasih, dan loyalitas,” jelas laporan Psychology Today.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan Tech Knowledge, kata-kata positif dan negatif, memiliki efek terhadap energy tubuh, termasuk semangat dan motivasi.

Orang yang sering mendengar kata “Tidak” cenderung lebih mudah stres, ketimbang mereka yang mendengar kata “Ya” dan “Sayang”.

Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Harvard Law School mempelajari efek dari kata positif dan negatif.

Menurut studi, gambar-gambar indah yang disertakan kata negatif, akan memberikan pengaruh buruk pada pilihan orang yang melihatnya.

Oleh karena itu, banyak karyawan profesional yang sangat berhati-hati dalam pemilihan kata untuk materi presentasi.

Mereka menghindari menggunakan kata negatif, dan menggantinya dengan kata penolakan yang lebih diplomatis.

Penulis : Kontributor Female, Lusina
Sumber : Elite Daily

Shares

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas